MASAKINI.CO – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh mengklaim telah menjalankan langkah persuasif dan humanis saat melakukan pengamanan demonstrasi mahasiswa dan elemen sipil di beberapa daerah di Aceh kemarin, Jumat (23/8/2024).

Informasi dihimpun masakini.co, sejumlah daerah di Aceh yang menggelar demonstrasi menyuarakan penolakan revisi Undang-Undang Pilkada kemarin, yakni; Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Langsa.

Di Banda Aceh massa menggelar aksi di Kantor DPR Aceh. Sedangkan di Lhokseumawe dan Langsa, mayoritas peserta aksi dari kalangan mahasiswa itu berunjuk rasa di Kantor DPRK setempat.

Di Banda Aceh dan Lhokseumawe demonstrasi berujung ricuh. Polisi membubarkan paksa para demonstran dengan mobil water cannon dan menembakkan gas air mata. Lima peserta aksi di Banda Aceh bahkan ditangkap, meski selang beberapa jam kemudian dibebaskan kembali.

Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto mengatakan dalam pengamanan aksi unjuk rasa di Kota Lhokseumawe ada empat orang polisi terluka.

“Namun, semua sudah tertangani dan menjalani perawatan,” katanya dalam keterangan pers, Sabtu (24/8/2024).

Aksi demonstrasi mahasiswa dan elemen sipil di Aceh kemarin, itu menyusul gelombang demonstrasi yang dilakukan diberbagai daerah di Indonesia sejak Kamis (23/8/2024).

Tuntutan yang dibawa massa aksi di Aceh sama dengan daerah lainnya yaitu; menolak DPR RI mengesahkan revisi UU Pilkada, mendesak KPU menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi terkait Pilkada, dan menentang politik dinasti di pemerintahan Presiden Joko Widodo.