MASAKINI.CO – Calon Wakil Gubernur Aceh, Fadhullah atau yang akrab disapa Dek Fadh, menyoroti rendahnya jumlah mahasiswa Aceh yang berkesempatan menempuh pendidikan di luar negeri.
Menurutnya, peran pemerintah daerah sangat krusial dalam menyebarluaskan informasi mengenai peluang beasiswa internasional untuk membuka akses pendidikan lebih luas bagi generasi muda Aceh.
“Mahasiswa Aceh yang bisa belajar di luar negeri masih sangat sedikit,” kata Dek Fadh dalam acara dialog keacehan, pendidikan, kebudayaan dan kepemudaan di Banda Aceh, Senin (4/11/2024).
Fadhullah juga menekankan pentingnya alokasi anggaran pendidikan yang memadai dan tepat sasaran. Apalagi secara nasional terdapat anggaran 20 persen yang diwajibkan undang-undang untuk pendidikan.
Dengan pengalaman selama 10 tahun di Badan Anggaran Pusat, ia mengaku banyak pengalaman yang ditemui hanya 1 dari 109 mahasiswa di luar negeri yang merupakan anak Aceh.
“Maka 20 persen anggaran pendidikan itu harus benar-benar diarahkan untuk pendidikan berkualitas, termasuk membuka akses ke peluang internasional,” ucapnya.
Lebih lanjut, saat ini ada potensi besar yang dapat dimanfaatkan, terutama dengan keberadaan Menteri Luar Negeri Indonesia yang juga berasal dari Aceh, Sugiono.
Kata dia, keterlibatan Menteri Luar Negeri bisa menjadi jalan untuk memperkuat diplomasi pendidikan dengan negara-negara lain, sehingga peluang beasiswa luar negeri lebih mudah diakses oleh putra-putri Aceh.
“Kita punya potensi besar, bahkan Menlu kita berasal dari Aceh, ini seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mendorong lebih banyak peluang beasiswa internasional bagi pemuda Aceh,” tambahnya.
Fadhullah berharap pemerintah Aceh ke depan dapat lebih proaktif dalam menyampaikan informasi beasiswa, mengingat peran ini sangat penting bagi pemuda Aceh yang ingin menempuh pendidikan di luar negeri.