Debut Tak Disangka Akmal Juanda

Debut Akmal Juanda di Persiraja menghadapi Penang FC, Rabu (6/11/2024) malam. | foto: Muadhdhim

Bagikan

Debut Tak Disangka Akmal Juanda

Debut Akmal Juanda di Persiraja menghadapi Penang FC, Rabu (6/11/2024) malam. | foto: Muadhdhim

MASAKINI.CO – Pertandingan masih menyisakan waktu sekitar 30 menit. Pelatih Persiraja, Akhyar Ilyas menelisik bench. Pandanganya tertuju kepada Akmal Juanda. Aba-aba meluncur. Meminta top skor PON Aceh itu melakukan pemanasan.

Akmal sigap. Bangun dari tempat duduk. Lalu ke tepi, dengan sejumlah gerakan, memanaskan otot-ototnya. Ia menunggu instruksi lanjutan. Kostum pun berganti. Kini, jersey oranye dengan motif keragaman adat Aceh, telah menyelimuti tubuhnya.

“Main seperti biasa. Jangan takut salah. Yuk, bisa,” pesan Akhyar.

Wasit pengganti mengangkat papan hitam. Angka 30 dan 7 beda warna, terpampang di dalamnya. Andik Vermansah ditarik keluar. Akmal berlari dari tepi ke tengah. Seakan tak sabar, ingin segera unjuk aksi.

Menit 80′, di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Rabu (6/11/2024) malam, adalah sejarah.

Sehari sebelum laga, malamnya, lewat laman Instagram Persiraja, pemain kelahiran 30 September 2004 diperkenalkan ke publik. Penyerang asal Pidie itu, sejauh ini menjadi satu-satunya wajah baru, yang direkrut Persiraja. Untuk arungi putaran kedua Liga 2.

“Welcome to Persiraja, Akmal Juanda,” tulis akun @persiraja_official. Disertai emot hati warna oranye, dan pedang silang.

Trio Pidie di Persiraja: Umami, Hamdi dan Akmal. | foto: MO

Kurang lebih 20 menitan, pemain dengan nomor punggung 30 beraksi di lini serang Laskar Rencong. Tak ada assist dan tanpa gol, memang. Namun itu, lebih dari cukup untuk mengembang kempiskan hati Akmal. Ia bahagia, menikmati debut menantang.

“Alhamdulillah pasti senang bisa debut. Perasaannya, tidak nervous. Biasa-biasa saja. Meski gak nyangka,” ungkapnya kepada masakini.co, Kamis (7/11/2024).

H-1 jelang laga. Telpon tersambung dengan orangtuanya di Pidie. Bertanya, adakah kemungkinan ‘aneuk agam’ bermain. Akmal mengaku ragu. Sejauh yang ia rasa, tampaknya tidak.

Keraguan Akmal ternyata salah. “Setelah pertandingan, telpon lagi. Bilang bahwa Akmal tadi main,” kenangnya.

“Geet, geet,” jawab ibu Akmal, singkat.

Debut Akmal terasa spesial. Karena terjadi di laga persahabatan internasional. Persiraja melawan Penang FC, dengan hasil akhir imbang 1-1. Lebih-lebih di H Dimurthala.

Di stadion inilah, namanya masyhur. Khusunya seantero Aceh. Empat gol ia bukukan. Sehingga menjadi pencetak gol terbanyak bagi tim Aceh, di PON 2024. Sedangkan dua laga di Stadion. Harapan Bangsa, keran gol Akmal mandek. Konon, performa apik di PON, membuat Lantak Laju, kepincut.

Akmal Juanda dan medali perunggu PON XXI Aceh Sumut 2024 | foto: Safri Pampum

“Semoga Akmal konsisten. Mudah-mudahan selalu memberikan yang terbaik buat tim kebanggaan masyarakat Aceh,” harap Safrizani.

Safrizani merupakan pelatih Akmal di SSB Champions, bersama Riza Fandi, Ajir dkk. Ia mengenal dengan baik anak asuhnya. Kebersamaan membawa mereka hingga sama-sama memperkuat PON Aceh. Bedanya, Safrizani sebagai asisten pelatih. Sedangkan Akmal, pemain.

Keberhasilan Akmal naik ke level profesional, menjadi inspirasi bagi anak-anak SSB Champions lainnya. Safrizani yang juga pernah berseragam Persiraja hingga tahun 2018, mendoakan Akmal sukses melampaui dirinya.

“Jangan cepat puas. Jaga attitude. Jaga nama baik keluarga. Terus berlatih,” pesan Safrizani.

Hadirnya Akmal. Kini Persiraja punya trio Pidie. Ada Miftahul Hamdi dan Ridha Umami yang jauh hari sudah bergabung. Akmal juga menyambung estafet label PON di Persiraja. Umami misalnya, peraih perak untuk Aceh di PON Papua.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist