Sosok Pahlawan Perempuan Aceh Gigih Usir Penjajah Meski Kaki Diamputasi

Makam Pocut Baren di Gampong Tungkop, Kecamatan Sungai Mas, Aceh Barat. (foto: untuk masakini.co)

Bagikan

Sosok Pahlawan Perempuan Aceh Gigih Usir Penjajah Meski Kaki Diamputasi

Makam Pocut Baren di Gampong Tungkop, Kecamatan Sungai Mas, Aceh Barat. (foto: untuk masakini.co)

MASAKINI.CO – Pocut Baren, seorang perempuan yang saat itu mahsyur sebagai pejuang membuat gentar penjajah, sekarang pun namanya tetap harum sebagai teladan generasi muda.

Lahir dari keluarga bangsawan di Aceh Barat, tak membuat Pocut Baren terlena dalam kemewahan sebagai anak Ulee Balang. Sebaliknya, terpanggil untuk berjuang demi kemerdekaan negerinya.

“Darahnya mendidih saat negerinya dijajah, semangat perlawanannya bergolak melihat rakyat diperlakukan semena-mena oleh Belanda,” ungkap Safriati, Penjabat Ketua TP PKK Aceh saat berkunjung ke makam Pocut Baren di Gampong Tungkop, Kecamatan Sungai Mas, Aceh Barat, dalam rangka memperingati Hari Ibu 2024.

Lahir pada tahun 1880, perempuan yang pada masa mudanya penuh semangat ini ikut berjuang mengusir penjajah bersama pahlawan Aceh yang cukup tersohor Cut Nyak Dhien.

Meski Cut Nyak Dhien pada akhirnya telah ditangkap Belanda dan diasingkan ke Pulau Jawa, Pocut Baren tetap gigih melanjutkan perjuangan.

Bahkan, kala suami tercintanya juga gugur, semangat perlawanannya terus berkobar.

“Pocut Baren tak surut langkah. Dirinya terus berjuang,” ujar Safriati.

Pada sebuah pertempuran, Pocut Baren tertangkap dan diasingkan ke Kutaraja, kini Banda Aceh. Kaki Pocut sempat tertembak dalam sebuah operasi penangkapan yang dilakukan penjajah.

Karena tidak ditangani dengan baik, luka tembak tersebut membusuk dan harus diamputasi. Setelah diamputasi, Pocut Baren dipulangkan ke kampung halamannya di Tungkop, Aceh Barat.

“Beliau mangkat di kampung halamannya pada tahun 1893,” sebut istri penjabat gubernur Aceh itu.

Safriati berharap Pocut Baren bisa menjadi panutan bagi perempuan Aceh masa kini untuk terus gigih dalam menghadapi tantangan hidup.

“Saya berharap kita semua para perempuan Indonesia, khususnya Aceh, untuk mencontoh dan meneladani kegigihan perjuangan Pocut Baren dalam kehidupan sehari-hari kita,” ungkapnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist