MASAKINI.CO – Seorang pelajar warga Kampung Pegasing, Aceh Tengah, Noprizal Putra, yang saat ini menempuh pendidikan di Pakistan dilaporkan sedang sakit dan membutuhkan penanganan medis yang lebih intensif.
Namun, kendala biaya membuat pihak keluarga tidak mampu memulangkan Noprizal ke kampungnya. Hal tersebut pertama kali diketahui dari video berdurasi 1 menit 58 detik yang beredar dimedia sosial.
Dalam video tersebut nampak Susilawati, ibu Noprizal menyampaikan permohonan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu memulangkan putranya.
“Saya memohon kepada bapak dan ibu untuk membantu pengobatan dan memulangkan anak saya ke Indonesia,” ucapnya lirih.
Lebih lanjut, dalam video tersebut, dirinya mengaku telah berkomunikasi dan memohon bantuan kepada Diaspora Indonesia-Inggris asal Gayo, Yusradi Usman Al-Gayoni, yang saat ini menetap di London, Inggris.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Masakini.co via Whatsapp, Yusradi membenarkan telah dihubungi ibu Nofrizal 13 Agustus lalu.
Keesokan harinya, dirinya menyampaikan langsung permintaan Susilawati ke Baitul Mal Aceh Tengah, persis seperti saat menyampaikan permohonan bantuan keluarga Al Muttakim, pekerja migran Indonesia asal Kampung Asir-Asir, Aceh Tengah. Korban online scammer dan perdagangan manusia yang sudah berhasil dipulangkan ke kampung halamannya.
“Kalau ternyata di Baitul Mal Aceh Tengah nihil anggaran, Insya Allah akan kita buka donasi melalui World Gayonese Community. Seperti pemulangan Muhammad Fahmi, pekerja migran asal Kampung Simpang Teritit, Bener Meriah, yang juga korban online scammer dan perdagangan manusia di Kamboja.
Mari kita doakan bersama, semoga Noprizal mendapat pengobatan yang layak dan proses kepulangannya berjalan lancar sampai ke kampung halamannya,” pungkas Yusradi.