MASAKINI.CO – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia kembali menaikkan status aktivitas Burni Telong dari level I (normal) menjadi level II (waspada).
Hal tersebut tertuang dalam laporan khusus Nomor: 112/GL.03/BGL/2025 tentang kenaikan aktivitas Gunung Api Burni Telong, Selasa (23/09/2025).
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam laporan itu menjelaskan, pengamatan visual pada periode 1–21 September 2025, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati.
“Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 17-30°C,” ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan data kegempaan terekam 100 kali gempa vulkanik dalam, 26 kali gempa tektonik lokal, dan 60 kali gempa tektonik jauh. Pada 22 September 2025 hingga pukul 20.00 WIB, terekam 26 kali gempa vulkanik dalam, 4 kali gempa tektonik lokal, dan 12 kali gempa tektonik jauh.
“Peningkatan gempa vulkanik dalam di Gunung Burni Telong mulai teramati sejak bulan Juli 2025. Kondisi tersebut semakin terlihat jelas pada bulan Agustus 2025 dimana terjadi kenaikan pula pada gempa vulkanik dangkal, yang menunjukkan adanya akumulasi tekanan pada kedalaman dangkal,” katanya.
Lebih lanjut, kata Muhammad, pada akhir Agustus 2025, kegempaan mengalami penurunan. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena pada 10 September 2025, gempa vulkanik dalam mengalami peningkatan dengan interval yang semakin rapat yaitu terjadi kembali pada 15 September 2025 dan 22 September 2025.
Terekamnya gempa dengan Magnitudo 2-3 dan gempa terasa di beberapa lokasi di sekitar Gunung Burni Telong menimbulkan potensi meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Burni Telong sehingga perlu diwaspadai dan dipantau lebih intensif.
“Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas Gunung Burni Telong dinaikkan dari Level I (normal) menjadi Level II (waspada) terhitung sejak tanggal 22 September 2025, pukul 21.00 WIB,” ujarnya.
Dengan rekomendasi masyarakat dan pengunjung atau pendaki tidak mendekati area kawah Burni Telong dalam radius 1.5 km dan tidak berada di daerah fumarol dan solfatara pada saat cuaca mendung atau hujan, karena konsentrasi gas dapat membahayakan kehidupan.