MASAKINI.CO – Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Alidar, meminta masyarakat Aceh agar tidak menginstal aplikasi “Kitab Suci Aceh.”
“Aplikasi itu sepertinya memang ditargetkan untuk orang Aceh lantaran menggunakan bahasa Aceh, tetapi tentu saja kita tidak perlu membukanya, apalagi menginstalnya di android,” ujar Alidar.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, mengajak masyarakat untuk menyikapi keberadaan aplikasi tersebut dengan sikap tenang.
Jalur protes protes yang ditempuh Pemerintah Aceh pada Google diyakini akan membuahkan hasil sehingga aplikasi tersebut akan dicabut.
“Kita tidak boleh menyikapinya dengan emosi berlebihan, karena itulah yang diharapkan para pembuat aplikasi itu. Kita harus tetap bersatu menjaga kerukunan,” harapnya.
Sebelumnya, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengirimkan surat protes pada perusahaan Google Indonesia terkait keberadaan aplikasi “Kitab Suci Aceh” di Google Play Store yang dinilai sangat provokatif dan telah meresahkan masyarakat Aceh.
“Munculnya aplikasi ini telah menuai berbagai bentuk protes di kalangan masyarakat dan media sosial, baik secara pribadi maupun kelembagaan yang dapat mengancam kerukunan umat beragama,” kata Nova.[]