MASAKINI.CO – Dua ribu lebih warga di Aceh Utara mengungsi akibat permukiman mereka terendam banjir, usai sungai Krueng Keureuto dan Krueng Pase meluap. Banjir tersebut merendam enam kecamatan di Aceh Utara dengan ketinggian air bervariasi antar 50-80 sentimeter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas, mengatakan dua sungai itu tak sanggup menampung air hujan yang mengguyur wilayah Aceh Utara sejak, Jumat (12/11/2021) kemarin.
“Banjir juga merendam area persawahan warga dan sejumlah fasilitas umum,” kata Ilyas, Sabtu (13/11/2021).
Dia menyebut, enam kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Lhoksukon, Matangkuli, Banda Baro, Tanah Luas, Pirak Timu dan Cot Girek. Sejumlah 47 desa di enam kecamatan tersebut terdampak banjir.
Selain itu, sekitar 210 hektare sawah warga di Kecamatan Lhoksukon terendam banjir. Fasilitas umum seperti sekolah, kantor desa, dan satu tanggul sepanjang 35 meter turut jebol akibat banjir.
Tim BPBD Aceh Utara, tutur Ilyas, sudah mengevakuasi warga ke lokasi yang tinggi. Sebagian posko pengungsian didirikan di meunasah.
Dinas Sosial kabupaten setempat juga sudah mendistribusikan bantuan masa panik ke beberapa titik pengungsian.
“Saat ini kondisi banjir di Aceh Utara mulai berangsur surut,” ujarnya.