MASAKINI.CO – Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud membuka rapat koordinasi penanggulangan konflik gajah dan manusia di Kabupaten Pidie. Rapat tersebut diikuti 10 Camat serta 52 Keuchik, pihak BKSDA Aceh, CRU Aceh, FFI Aceh, dan Kadis Lingkungan Hidup Pidie, Senin (8/3/2022).
Fadhlullah menyampaikan, sepanjang 2021 tercatat sebanyak 61 interaksi negatif antara manusia dengan gajah di Kabupaten Pidie.
“Interaksi negatif saat ini terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Pidie diantaranya, Kecamatan Padang Tiji, Mila, Sakti, Keumala, Tangse, Mane, Geumpang, Tiro, Glumpang Tiga dan Muara Tiga,” katanya.
Dia menjelaskan, sebagian besar harapan ekonomi masyarakat Pidie adalah dari hasil perkebunan, namun sejak 2015, gajah mulai menimbulkan konflik di masyarakat dengan memasuki dan merusak tanaman.
Fadhlullah berharap, melalui rapat koordinasi itu melahirkan solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk menyelesaikan konflik gajah dan manusia di Pidie.
Sementara itu, Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto, mengatakan pihaknya akan melakukan beberapa upaya dalam menyelesaikan konflik gajah dan manusia, diantaranya; pemasangan pagar kejut dengan titik pemasangan di Turu Cut-Mane sekitar 7.000 meter, Blang Dalam-Lutueng-Mane sekitar 5.000, Keumala Dalam sekitar 2.500 meter dan wilayah Tiro 6.000 meter.
Kemudian pemasangan GPS Collar juga akan dilakukan dan akan dipasangkan di wilyah Tiro.
“Ini supaya bisa memonitor posisi dan pergerakan gajah setiap hari sehingga dapat dipergunakan untuk mitigasi konflik gajah dan manusia,” ujarnya.
Upaya lain yang akan dilakukan adalah, strategi penyesuaian komoditi dan pilihan alternatif mata pencaharian serta penetapan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE).
Penetapan KEE, sebut Agus, selain sebagai koridor penghubung wilayah jelajah gajah, juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wisata alam yang diharapkan dapat memberi kontribusi positif baik terhadap pendapatan pemerintah daerah maupun masyarakat.