75 Ulama Hadiri Rakor HUDA Aceh

Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) menggelar rapat koordinasi di Banda Aceh. (foto: untuk masakini.co)

Bagikan

75 Ulama Hadiri Rakor HUDA Aceh

Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) menggelar rapat koordinasi di Banda Aceh. (foto: untuk masakini.co)

MASAKINI.CO – Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) menggelar Rapat Koordinasi yang dihadiri oleh perwakilan HUDA seluruh Kabupaten/Kota di Aceh, yang diselenggarakan di Hotel Grand Syariah Banda Aceh dari tanggal 16 hingga 18 Maret 2022.

Acara yang diikuti oleh 75 orang Ulama Pimpinan Dayah ini bertemakan “Ulama Panutan Ummat, Merangkul dan Mencerahkan” ini difasilitasi pelaksanaannya oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri saat menyampaikan laporannya, Rabu (16/3/2022).

“Tujuan dari pelaksanaan Rakor ini juga untuk menjalin Silaturrahmi dan ukhuwah sesama ulama dayah Aceh serta menyamakan persepsi demi menjaga harmonisasi dalam komunitas dayah di Aceh,” ujar Zahrol.

Pada Rakor tersebut, juga menghadirkan Narasumber diantaranya Ketua PB HUDA Tgk Muhammad Yusuf A Wahab (Tu Sop Djeunib), Ketua MPU Aceh Tgk Faisal Ali (Lem Faisal) dan Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Tgk Mujibburahman.

Zahrol berharap, Rakor ini dapat membahas isu-isu kekinian yang akhir-akhir ini melanda dayah.

“Seperti kita liat selama ini, jika ada sedikit saja kesalahan kita, maka pihak yang tidak bertanggung jawab membesar-besarkan dan terkesan memojokkan dayah. Untuk itu, ke depan kita perlu langkah-langkah antisipasi dan solusi agar hal ini tidak terjadi lagi di Dayah yang kita jaga dan kita banggakan ini,” ujarnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) Tgk Muhammad Yusuf A Wahab dalam sambutannya, menyampaikan agar HUDA bisa menjadi organisasi yang bermanfaat untuk diri sendiri dan juga kepada ummat.

Dia menyebut, Rakor itu bertujuan untuk mengevaluasi HUDA agar ke depan menjadi lebih baik lagi. Terlebih organisasi ini dibentuk dengan harapan dan tujuan yang baik.

“Karena misi organisasi HUDA adalah misi Islam dan Syariah,” ujar ulama yang akrab disapa Tu Sop itu.

Dia turut menjelaskan, fungsi agama adalah untuk menertibkan perilaku sosial dari semua aspek kehidupan. Oleh karena itu, Tu Sop mengajak para Pengurus HUDA untuk menjaga organisasi yang harmonis di Internal dan Eksternal.

“Karena di dalam HUDA sendiri banyak elemen masyarakat dari berbagai latar belakang,” katanya.

Terakhir, Tu Sop juga menyerukan agar HUDA menjaga harmonisasi dengan ormas-ormas lain. Perbedaan yang ada dimanfaatkan untuk saling memperkuat dengan tujuan memperbaiki kehidupan sosial masyarakat yang lebih baik lagi.

“HUDA harus menjadi organisasi yang bermanfaat bagi orang banyak,” pesannya.

Sementara itu Gubernur Aceh Nova Iriansyah, yang diwakili Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Bukhari, mengatakan dalam sambutannya bahwa HUDA sudah 2 dekade ini telah banyak memberikan kontribusinya dalam pembangunan Aceh.

Sehubungan dengan dinamika perkembangannya, HUDA telah berupaya maksimal membangun kerjasama dengan umara sebagai mitra kritis untuk mengawal setiap kebijakan pemerintah.

Sebagai wujud dari sebagian kecil kemitraan itu, keanggotaan Majelis Permusyarawatan Ulama (MPU) sebagai mitra pemerintah saat ini, didominasi oleh kalangan ulama-ulama yang berasal dari lingkungan dayah.

Apalagi sebagai daerah istimewa, kata Bukhari, Aceh telah memiliki lembaga Pemerintah yaitu Dinas Pendidikan Dayah yang bertugas menaungi seluruh Dayah di Aceh.

“Pertemuan ini sangat bermakna, karena ulama sangat berperan di tengah masyarakat, banyak persoalan-persoalan umat yang diselesaikan oleh para ulama. Ulama Dayah selalu memberikan kontribusinya bagi bangsa ini,” ungkap Bukhari.

Selama ini, ungkap Bukhari, ulama dayah juga menyebarkan ilmu dengan berdakwah dan mengajar di dayah serta balai pengajian, bahkan tidak sedikit pula karya buku dan kitab-kitab yang telah dihasilkan.

“Artinya dengan pengajaran ini ulama telah berkiprah menyebarkan dakwah dan pendidikan Islam bagi rakyat Aceh,” tambahnya.

Dia mengatakan, untuk membangun Aceh yang bermartabat bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Aceh semata, tapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

Dia berharap seluruh ulama yang berada di HUDA untuk mengambil peran dan berkiprah secara maksimal, terutama untuk kemajuan pembangunan Aceh di segala bidang.

“Semoga Rakor HUDA Tahun 2022 ini akan meneguhkan cita-cita dan harapan kita dalam membangun Aceh yang lebih baik di masa yang akan datang,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist