MASAKINI.CO – Para petani tembakau di dataran tinggi gayo, Aceh Tengah, kini mulai sumringah karena produk mereka berupa daun tembakau segar maupun tembakau rajangan sudah mulai punya pangsa pasar.
Harganya pun mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Membaiknya harga dan terbukanya peluang pasar tembakau Gayo ini, seiring dengan munculnya beberapa pabrik rokok kretek dan cerutu yang produksinya mengalami peningkatan dari hari ke hari.
Saat ini, setidaknya sudah ada 5 perusahaan rokok dan cerutu berskala kecil dan menengah di Kabupaten Aceh Tengah yang sudah beroperasi dan berproduksi.
Kelima perusahaan rokok tersebut adalah PD Kretek Gayo, PR Bako Gayo dan CV Refat Pratama yang memproduksi sigaret kretek tangan (SKT).
Kemudian ada PR Gayo Mountain Cigar yang memproduksi rokok kretek tangan, rokok kretek mesin dan cerutu, serta PD SWY yang khusus memproduksi cerutu.
Owner SWY Cigar, Sri Waluyo, mengatakan minatnya untuk memproduksi cerutu awalnya muncul ketika melihat fenomena rendahnya harga jual tembakau di daerahnya, padahal kualitas tembakau yang dihasilkan oleh petani Gayo sangat bagus.
“Dulu harga daun tembakau segar hanya berkisar 30 sampai 40 ribu per kilogramnya, dengan harga tersebut pendapatan petani sangat minim,” katanya, Sabtu (23/7/2022).
Berangkat dari kondisi tersebut, Sri Waluyo dibantu beberapa orang tetangganya mulai mencoba membuat cerutu dari tembakau yang dibelinya dari petani tersebut. Ia ingin mengangkat derajat petani tembakau di Gayo agar lebih sejahtera.
Waluyo melihat ada beberapa jenis tembakau Gayo yang menurut referensi, cocok untuk diolah menjadi cerutu. Jenis tembakau itu yakni virginia dan white burley.
“Tanpa diduga, hasil produksi banyak diminati, terutama di kalangan para relasi dan kenalan,” ujarnya.
Hal itu membuat Sri Waluyo semakin antusias untuk serius menekuni bisnis cerutu, karena punya prospek ekonomi yang cukup bagus.
“Menurut mereka cerutu buatan saya tidak kalah dengan cerutu impor, ini membuat saya makin semangat. Karena kalau produksi saya tingkatkan, akan semakin banyak tembakau petani yang terserap dan perlahan harganya juga akan ikut terdongkrak,” ujarnya.
Lahirnya keberadaan perusahaan rokok dan cerutu di tanah Gayo sangat membuka peluang lapangan kerja baju di Aceh, dan Kabupaten Aceh Tengah bisa menjadi sentra produsen rokok kretek dan cerutu terbesar di Sumatera.