MASAKINI.CO – Sedikitnya 21 proyek bangunan pemerintah di Kota Lhokseumawe, Aceh, yang kini mangkrak karena berbagai sebab.
Puluhan bangunan tersebut dibangun sejak 2008 hingga 2020 pada masa pemerintahan Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya, yang kini tersandung kasus korupsi PT Rumah Sakit (RS) Arun Lhokseumawe. Suaidi telah ditetapkan sebagai tersangka pada Senin (22/5/2023).
Di lansir Antara, biaya yang sudah terbuang untuk puluhan aset mangkrak itu mencapai Rp23 miliar. Anggaran yang digunakan untuk pembangunan berasal dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA), hibah dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), serta Anggaran Pendapatan Belanja Kota (APBK).
Berikut daftar 21 aset bangunan mangkrak di Lhokseumawe pada masa dua periode kemimpinan Suaidi Yahya, 2012-2017 dan 2017-2022:
- Gedung Pasar Rakyat Pusong dengan anggaran Rp8,8 miliar
- Gedung Kesenian dengan anggaran Rp5,2 miliar
- Gedung Mutu Pendidikan dengan anggaran Rp4,5 miliar
- Mess Gedung Pengembangan Mutu dan Pelatihan dengan anggaran Rp1,8 miliar
- Gedung Sarana dan Prasarana Bumi Perkemahan Pramuka dengan anggaran Rp1,4 miliar
- Pagar Bumi Perkemahan Pramuka dengan anggaran Rp352 juta
- Pasar Tradisional dengan anggaran Rp1 miliar
- Pasar Ikan dengan anggaran Rp936 juta.
- Gedung Bordir Blang Cut dengan anggaran Rp1,1 miliar
- Proyek Los H Lantai II dengan anggaran Rp936 juta
- Cool Storage dan Terminal Bongkar Muat Pasar Induk dengan anggaran Rp2,8 miliar
- Pasar Rakyat Ujong Blang dengan anggaran Rp5,8 miliar
- Pasar Rakyat Lhokseumawe dengan anggaran Rp5,7 miliar
- Gedung Pangan dengan anggaran Rp250 juta
- Gudang pilot project dengan anggaran Rp40 juta
- Mushola dan MCK Pilot Project dengan anggaran Rp63 juta
- Kandang Sapi Pilot Project Gampong Jeulikat (2007) dengan anggaran Rp71,96 juta
- Kandang Sapi Pilot Project Gampong Jeulikat (2013) dengan anggaran Rp170 juta
- Kandang Sapi Pilot Project Gampong Jeulikat (2013) dengan anggaran Rp7,9 juta
- Pagar Karantina Sapi Pilot Project dengan anggaran Rp29 juta
- Rumah Karyawan Pilot Project dengan anggaran Rp45 juta