Gas Bumi Jadi Sumber Energi Alternatif Utama Menuju Transisi Energi

Ilustrasi: Kapal Tanker LNG Grace Baleria saat di pelabuhan Kilang Arun PAG site Lhokseumawe. | dok. Pertamina

Bagikan

Gas Bumi Jadi Sumber Energi Alternatif Utama Menuju Transisi Energi

Ilustrasi: Kapal Tanker LNG Grace Baleria saat di pelabuhan Kilang Arun PAG site Lhokseumawe. | dok. Pertamina

MASAKINI.CO – Pemerintah terus melakukan optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan gas bumi sebagai sumber energi alternatif utama dalam proses transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi yang diwakili oleh Koordinator Penyiapan Program Minyak dan Gas Bumi Rizal Fajar Muttaqin, menyampaikan pengelolaan gas bumi oleh Pemerintah diprioritaskan untuk mendukung pembangunan nasional serta pengembangan infrastruktur secara kontinyu yang dilakukan untuk menunjang penyaluran gas.

Menurut Rizal, untuk membangun infrastruktur secara terintegrasi, Pemerintah mendorong seluruh badan usaha gas bumi seperti jaringan pipa transmisi dan distribusi, LNG receiving terminal serta moda non pipa lainnya sehingga dapat dimanfaatkan lintas sektor.

“Selain itu dilakukan juga penataan demand yang dekat dengan potensi suplai atau infrastruktur gas bumi mengikuti prinsip people follow energy sehingga akan dapat meningkatkan efisiensi serta memberikan insentif,” kata Rizal dalam keterangannya, Senin (4/2/2024).

Saat ini, cadangan gas bumi Indonesia lebih banyak dari pada cadangan minyak. Namun produksi gas Indonesia diperkirakan akan menurun dalam beberapa tahun mendatang disebabkan oleh penurunan alami sumur-sumur gas eksisting.

“Dalam sepuluh tahun ke depan, diproyeksikan konsumen gas terbesar datang dari sektor industri, dan diikuti oleh sektor ketenagalistrikan dan pupuk,”Ucapnya.

Di samping itu, konsumen gas terbesar dalam negeri saat ini adalah industri yaitu sebesar 30,83 persen, listrik sebesar 11,82 persen dan pupuk sebesar 11,72 persen. Sedangkan sebesar 22,18 persen gas diekspor dalam bentuk LNG dan sebanyak 8,45 persen diekspor melalui pipa dengan total konsumsi gas pada akhir tahun 2023 mencapai 5.868 BBUTD.

Rizal juga menyampaikan, sejak tahun 2012 pemanfaatan gas domestik lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor. Dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia diperkirakan masih melakukan ekspor gas bumi, terutama untuk memenuhi kontrak-kontrak yang telah disepakati sebelumnya.

“Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan pemanfaatan gas untuk keperluan domestik dan secara bertahap mengurangi ekspor guna menjaga ketahanan dan kemandirian energi serta mendukung pertumbuhan ekonomi,” papar Rizal.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist