MASAKINI.CO – Anggota DPR RI Komisi X, Illiza Sa’aduddin Djamal mengaku prihatin atas kelakuan sejumlah perguruan tinggi negeri yang menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa.
Menurut dia, aturan tersebut tak manusiawi karena tidak mempertimbangkan keberlanjutan pendidikan anak bangsa di tengah terhimpitnya ekonomi masyarakat. Bahkan ia tak tanggung-tanggung mengucapkan kalimat istirja’.
“Saya mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi raji’un atas kebijakan yang diambil oleh pihak kampus,” kata Illiza dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X DPR RI, Kamis (16/5/2024).
Ia menuturkan kebijakan menaikkan UKT mahasiswa dinilai tidak tepat karena dapat menghambat target menuju Indonesia Emas 2045. Apalagi kondisi perekonomian masyarakat yang saat ini belum sejahtera sehingga akan memberatkan pembiayaan yang harus dikeluarkan bagi pelajar.
Meski Komisi X DPR RI memberikan aspirasi bantuan beasiswa KIP kuliah, akan tetapi kuota tersebut belum tentu dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga menambahkan, ketika keuangan kampus rendah harusnya bukan biaya UKT yang menjadi sasaran. Akan tetapi pihaknya dapat mengelola potensi yang dimiliki daerah sehingga menghasilkan kreativitas.
“Nah ketika kreativitas kampus itu bertambah harusnya UKT turun bukan malah naik,” ujarnya, Sabtu (18/5/2024).
“Belum lagi fasilitas kampus secara infrastruktur masih sangat minim terutama di daerah.”
Terkait polemik UKT mahal, lanjutnya, Komisi X DPR akan segera menggelar rapat dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai langkah evaluasi.
Bahkan kebijakan tersebut harus secara bijak dan cermat melihat kepentingan yang lebih besar.
“Infrastruktur memang penting tapi manusia jauh lebih penting, Inshaallah ke depan akan kita sampaikan ini agar kampus tidak semena-mena sehingga yang menjadi korban adalah mahasiswanya,” imbuh Illiza.
