MASAKINI.CO – Sembilan pemain PSPS Pekanbaru siap siaga di kotak penalti. Termasuk kiper. Sementara kapten PSMS Medan, Rachmad Hidayat ancang-ancang melepaskan tendangan penjuru.
Bola melambung. Bek tengah PSMS, M Revan yang sedari tadi menelisik situasi. Meloncat. Bola di tiang dua itu, “tek,” disundul ke pojok kanan gawang. Kiper PSPS, Rudi N Najak tak berkutik. Ia melongo, melihat gawangnya bobol.
Revan tak kuasa menahan emosi. Bahagia tak terkira. Ia berlari, berselebrasi. Telunjuk kiri dikatupkan pada bibir. Sejurus kemudian, telapak tangan diangkat. Menutup mata sebelah kanan. Sebuah selebrasi penuh pesan.
“Gol ini untuk orang-orang yang memandang saya sebelah mata. Untuk mereka yang banyak ngomong. Meragukan dan mencibir saya,” ungkap Revan, kepada masakini.co.
Peristiwa tersebut terjadi di menit 54′. Gol Revan di Stadion Baharuddin Siregar, Deli Serdang, Sumatra Utara, Sabtu (19/10/2024) petang itu. Sangat berarti. Pertama, itulah gol perdananya di Liga 2 musim 2024/25. Kedua, menyelamatkan klub berjuluk Ayam Kinantan dari kekalahan.
Sebelum gol balasan Revan tercipta. Anak asuh Nil Maizar lebih dulu tertinggal di menit 17′. Legiun asing PSPS, Omid Popalzay menundukkan Fakhrurrazi Quba lewat titik putih.
Penalti tersebut diberikan wasit, setelah gelandang PSPS, Aulia Lubis melewati sejumlah pemain tuan rumah. Revan sebagai tameng terakhir, sempat menghalau. Sayang, upaya sapuannya tidak mengenai bola. Aulia terus merangsek ke kotak penalti. Sebelum akhirnya, dijatuhkan kiper PSMS.
“Maka gol saya, sekaligus penebus kesalahan dari kebobolan yang PSMS alami,” ungkapnya.
Usai Enam Laga
Bagi Revan, laga yang berakhir imbang 1-1 atas PSPS, merupakan pertandingan keduanya di Liga 2 hingga pekan ke-8. Sebab itulah, mantan penggawa Persiraja ini berapi-api. Ia tak ingin kesempatan bermain yang mulai diraih, hilang seketika.

Penantiannya tak sebentar. Butuh enam laga berlalu. Barulah pesepakbola asal Aceh Utara ini debut untuk PSMS. Saat bertandang ke markas Sriwijaya FC. Keberadaannya di jantung pertahanan, meski debut, bukan sekadar ada. Ia bermain impresif. Sehingga dinobatkan sebagai Man of The Match (MoTM) di laga tersebut.
“Saya sangat bersyukur atas kesempatan bermain. Jika bukan karena akumulasi (Hamzaly), saya tidak bisa membayangkan kapan main,” ujar Revan.
“Alhamdulillah saya buktikan. Tapi saya selalu percaya, bahwa keputusan pelatih adalah yang terbaik untuk tim. Saya siap kapan saja dimainkan,” sambungnya.
Selama proses menunggu kesempatan debut. Diakui Revan, mentalnya sempat terganggu. Mengamati, mempelajari selera dan skema yang diinginkan pelatih, terus dilakukan. Di saat yang sama, kecamuk kegalauannya diceritakan kepada senior.
“Agar lebih lega, ketika dulu menanti kesempatan bermain yang tak kunjung datang. Saya curhat ke senior. Tapi senior selalu punya pesan positif. Intinya saya tak boleh putus asa. Dan rezeki sudah ditentukan oleh Allah,” kenangnya.
Kebatinan Revan yang sempat gamang tidaklah berlebihan. Ia datang dari Persiraja, yang musim lalu mencapai semifinal Liga 2. Revan juga mencatatkan menit bermain terbanyak.
Berkat kepiawaianya dalam menggalang pertahanan, hampir saja Laskar Rencong promosi ke Liga 1. Sayang, mereka takluk dari Malut United di perebutan tiket terakhir.
Rivalitas Fans
Perasaannya makin digrogoti. Lantaran banyak fans Aceh, di masa-masa Revan tak kunjung debut di PSMS, dijadikan kesempatan untuk mencemooh pemain kelahiran 2002 ini.
“Sakit rasanya dikata-katai pindah hanya jadi camat (cadangan mati). Saya sabar, karena risiko kita main bola. Tapi sedihnya karena datang dari orang Aceh sendiri,” tuturnya.
Namun ia maklum. Sebab ada rivalitas antara fans Aceh dengan Medan. Yang dalam beberapa tahun tarakhir, seteru antara Persiraja vs PSMS begitu terasa. Sebagai pemain yang sudah berseragam bagi dua klub paling bersejarah dari Sumut dan Aceh, Revan mengaku menikmati perang urat saraf itu, bahkan dijadikan motivasi.
“Saya mencintai Aceh. Tanah kelahiran saya. Saya juga profesional sebagai pesepakbola, dan all out untuk PSMS Medan. Karena saat ini, rezeki saya di sini. Saya sangat respect baik untuk Persiraja maupun PSMS Medan,” kata Revan.
Pekan ke-9, jebolan SSB Patriot Pantonlabu itu, berkesempatan menghadapi mantan timnya Persiraja. Laga Persiraja vs PSMS akan dihelat di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (26/10/2024) malam, pukul 20.00 WIB. Dan disiarkan langsung di vidio.com.
Revan telah tiba di Aceh, Kamis (24/10/2024). Ia bersama 23 pemain PSMS lainnya, menginjakkan kaki di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar pukul 11.00 WIB. Masih menjadi misteri apakah Revan kembali diturunkan. Menarik diikuti.