Menjelang Akhir Tahun, Penukaran Uang Asing di Banda Aceh Didominasi Ringgit dan Baht

Seorang pekerja sedang menghitung uang asing di Kutaraja Money Changer, Peunayong, Banda Aceh

Bagikan

Menjelang Akhir Tahun, Penukaran Uang Asing di Banda Aceh Didominasi Ringgit dan Baht

Seorang pekerja sedang menghitung uang asing di Kutaraja Money Changer, Peunayong, Banda Aceh

MASAKINI.CO – Aktivitas penukaran uang asing di Banda Aceh kembali mengalami peningkatan jelang libur 2024, terutama untuk mata uang ringgit Malaysia dan baht Thailand.

Menurut Bahrun Syah, seorang pekerja di PT Kutaraja Money Changer, lonjakan ini dipengaruhi oleh tingginya minat masyarakat Banda Aceh untuk berlibur ke dua negara tersebut.

“Kalau akhir tahun, yang banyak ditukar itu ringgit dan baht, biasanya karena masyarakat kita berwisata ke Malaysia dan Thailand,ā€ kata Bahrun kepada media ini, Jumat (6/12/2024).

Selain itu, mata uang Riyal masih sangat minim jika penghujung tahun. Sebab mata uang ini hanya untuk keperluan masyarakat untuk umrah atau haji.

Bahrun menyebutkan bahwa jelang libur akhir tahun, penukaran uang di tempatnya meningkat hingga 15-20 persen. Setiap harinya, sekitar 10 orang datang untuk menukar uang, dengan rata-rata nilai transaksi sebesar Rp3-4 juta per orang.

ā€œUntuk ringgit, rata-rata masyarakat menukar hingga RM700-800, jumlah itu kalau cukup untuk keperluan wisata,ā€ ujarnya.

Tak hanya meningkat untuk penukaran uang luar negeri, penukaran uang dari wisatawan juga terjadi. ā€œKalau dari ringgit ke rupiah juga meningkat,ā€ tuturnya.

Selain peningkatan aktivitas penukaran, Bahrun juga mencatat adanya kenaikan harga beli dan jual ringgit Malaysia. Saat ini, harga jual ringgit berada di angka Rp3.705 per ringgit, sementara harga beli di angka Rp3.555.

“Kenaikan ini biasanya tidak menentu, tergantung pada kurs yang berlaku, kenaikannya hanya 50-60 sen,ā€ sebutnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist