MASAKINI.CO – Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haythar berpesan ke pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh terpilih, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhullah (Dek Fadh) agar menuntaskan semua pekerjaan rumah yang belum terlaksana dari hasil perjanjian damai di Helsinki 2005 lalu.

“Semua yang menjadi hak Aceh sesuai dengan yang tertulis harus kita perjuangkan secara elegan dan konstitusional,” katanya saat menjamu Mualem di Meuligoe Wali Nanggroe, Minggu (15/12/2024) kemarin.

Malik juga berharap Mualem-Dek Fadh melakukan percepatan ekonomi untuk memacu kesejahteraan dan menekan angka kemiskinan, terutama menghilangkan kesan yang kurang baik tentang Aceh.

“Perlu mendapatkan rumusan dan formula tepat. Terutama kemandirian fiskal,” ujar Malik.

Merespon hal tersebut, Mualem mengaku telah memikirkan beberapa langkah yang akan diformulasikan dan dijalankan Satuan Kepala Pemerintah Aceh (SKPA) pada pemerintahan dirinya nanti.

“Ada beberapa fokus ke depan seperti yang juga pernah ditulis dan sampaikan pada debat kandidat yang lalu yaitu, terkait pengelolaan sumber daya energi dan sumber daya mineral Aceh yang pro-lingkungan dan pro-rakyat,” katanya.

Selain itu, Mualem menyatakan perlu adanya satu lini yang akan fokus pada percepatan pembangunan ekonomi, revitalisasi sektor perkebunan dan pertanian, penguatan nilai-nilai syariat di Aceh, serta kerja-kerja taktis dan strategis lain.

“Termasuk soal perpanjangan dan penambahan nilai dana otonomi khusus,” ungkapnya.