MASAKINI.CO – Paska tiba kembali di Aceh, tiga kali sudah Persiraja melakukan Persiraja. Persiapan ini semata-mata untuk mematangkan tim, demi meraih poin penuh melawan PSIM Jogja di Stadion H Dimuthala, Jumat (7/2/2025) malam.

Pelatih Persiraja, Akhyar Ilyas memberikan penekanan latihan untuk defending. Hal ini berkaca dari statistik, bahwa timnya kebobolan 6 gol dari tiga laga di babak 8 besar Liga 2.

“Di hari pertama kita hanya recovery training. Di hari kedua dan ketiga, latihan kombinasi. Baik menyerang hingga bertahan,” jelasnya.

Khusus untuk pertahanan, Akhyar mendesain sesi latihan dimana satu tim terus menyerang. Sementara dua pemain dari tim berbeda, di posisi menyerang, tetap dipertahankan di lini depan, tanpa harus bertahan.

Situasi tersebut sengaja diciptakan. Dengan tiba-tiba, saat tim A menyerang. Bola langsung diberikan kepada dua penyerang tim B, untuk melancarkan serangan balik cepat.

“Kita sengaja menciptakan kondisi begini, mengantisipasi counter attack PSIM. Karena satu gol kita kemarin, prosesnya begitu,” beber Akhyar kepada masakini.co, Kamis (6/2/2025).

Meski pun, ia menyadari bahwa situasi di pertandingan mudah berubah-ubah. Juru latih kelahiran 1983 mengutarakan, bahwa kebobolan Persiraja terjawab.

Tim pelatih sudah menganalisa, ditemukan bahwa sejatinya struktur pertahanan dalam berorganisasi tidak ada yang salah. Bila pun ada kesalahan, tidak masuk katagori fatal.

“Masalah utama pertahanan Persiraja itu konsentrasi. Daya tahan fokus. Kita sama-sama membenahi. Saya kira ini juga karena experience pemain ya. Maka kita butuh kematangan lebih dari pemain,” jelasnya.

Lebih jauh, Akhyar menekankan agar anak asuhnya, terutama di pertahanan untuk lebih menajamkan reading the game-nya. Kemudian, ia tak ingin lagi kencolongan di menit-menit awal. Baik awal babak pertama, maupun babak kedua.

“Kita ingin bermain lebih baik. Effort untuk menang juga ditingkatkan oleh pemain. Persiraja menargetkan kemenangan atas PSIM, sekaligus balaskan kekalahan di Jogja pekan lalu,” pungkas Akhyar.