MASAKINI.CO – Jelang keberangkatan ke Tanah Suci, puluhan jemaah calon haji asal Aceh menunda keberangkatannya. Penundaan itu diakibatkan berbagai faktor seperti sakit, wafat, hingga kendala mahram.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari, menyebutkan bahwa dinamika penundaan keberangkatan jemaah memang terus berubah setiap waktu.
Apalagi, sebagian jemaah yng menunda keberangkatan telah lunas membayar BPIH, bahkan telah menerima visa.
“Kemarin ada 18 orang yang menunda, hari ini bertambah 8 lagi,” kata Azhari, Jumat (17/5/2025).
Dia menjelaskan, persoalan aturan penggabungan mahram mengharuskan adanya masa tunggu minimal lima tahun. Bila seorang istri misalnya telah dipanggil untuk berangkat, namun mahramnya belum mencapai masa tunggu lima tahun, maka ia tidak bisa diberangkatkan.
“Ini menjadi penyebab penundaan. Tapi agar kuota tetap terpenuhi, PPIH langsung mengganti posisi yang kosong dengan jemaah cadangan,” terangnya.
Berdasarkan data, sudah ada 132 jemaah cadangan dari berbagai daerah yang disiapkan untuk mengisi kekosongan bila ada jemaah utama yang batal atau menunda keberangkatan.
Setiap ada jemaah yang mundur, tutur Azhari, pihaknya segera menghubungi calon cadangan berikutnya untuk mengisi kekosongan, guna memastikan semua kursi pesawat dan fasilitas tidak terbuang sia-sia.
“Intinya, semua kuota harus terisi penuh. Kita tidak ingin ada bangku kosong dalam keberangkatan,” ujarnya.
Kloter pertama jemaah haji asal Aceh sendiri dijadwalkan masuk ke Asrama Haji Banda Aceh pada Sabtu (18/5/2025) pukul 08.00 WIB dan akan diterbangkan menuju Arab Saudi pada Minggu pukul 07.25 WIB melalui Bandara Sultan Iskandar Muda.