UEFA Bongkar Isi Brangkas Finalis Liga Champions, Hasilnya Mencengangkan

Ilustrasi, seorang wanita memperlihatkan mata uang euro. I foto: seattletimes

Bagikan

UEFA Bongkar Isi Brangkas Finalis Liga Champions, Hasilnya Mencengangkan

Ilustrasi, seorang wanita memperlihatkan mata uang euro. I foto: seattletimes

MASAKINI.CO – UEFA telah mengumumkan sistem distribusi pendapatan baru untuk Liga Champions, Europa League, dan Europa Conference League. Total hadiah uang sebesar Rp35,3 triliun akan dibagikan kepada klub-klub yang berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi tersebut.

Lebih dari Rp26,3 triliun (74,38%) akan dibagikan kepada klub-klub yang berpartisipasi dalam Liga Champions, Rp6 triliun (17,02%) untuk tim-tim yang berpartisipasi dalam Europa League, dan Rp3 triliun (8,6%) untuk tim-tim yang berpartisipasi dalam Europa Conference League.

Hadiah uang Liga Champions dalam tiga kategori:

1) Pembagian sama – Rp198,4 miliar untuk semua 36 klub yang lolos ke fase liga.

2) Jumlah tetap terkait kinerja – Rp21,7 miliar untuk setiap kemenangan di fase liga, Rp7,4 miliar untuk setiap hasil imbang di fase liga, dan Rp2,9 miliar untuk setiap posisi di fase liga, serta Rp20,4 miliar untuk finis di delapan besar dan Rp10,6 miliar untuk finis di posisi 9-16,

3) Pilar nilai – kombinasi pembayaran berdasarkan peringkat koefisien klub 10 tahun dan pendapatan siaran dari semua negara peserta.

Arsenal berhasil meraup hampir Rp1,26 triliun dalam hadiah uang dengan mencapai semifinal Liga Champions dan dikalahkan oleh PSG. Meskipun kalah, Arsenal tetap meraup keuntungan besar dari partisipasi mereka dalam kompetisi tersebut.

Perkiraan breakdown hadiah uang yang telah diterima tim Liga Champions:

1) PSG Rp1,55 triliun (juara),

2) Inter Rp1,47 triliun (finalis),

3) Arsenal  Rp1,26 triliun (semifinalis),

4) Barcelona Rp1,25 triliun (semifinalis),

5) Bayern Munich Rp1,14 triliun (perempat finalis).

“Hadiah uang yang diterima oleh setiap tim akan terus bertambah seiring dengan kemajuan mereka dalam kompetisi,” sebut Matt Stead dalam laporannya untuk football365, Minggu (1/6/2025). “Liverpool, misalnya, telah meraup Rp1,05 triliun meskipun mereka tersingkir di babak 16 besar.”

Sistem distribusi pendapatan baru ini akan berlaku hingga musim 2026/27. UEFA berharap sistem ini dapat meningkatkan pendapatan klub-klub peserta dan membuat kompetisi lebih menarik.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist