Perajin Tahu Tempe di Aceh Keluhkan Mahalnya Harga Kedelai

Ilustrasi kedelai, bahan baku pembuatan tahu dan tempe. (sumber foto: pixabay)

Bagikan

Perajin Tahu Tempe di Aceh Keluhkan Mahalnya Harga Kedelai

Ilustrasi kedelai, bahan baku pembuatan tahu dan tempe. (sumber foto: pixabay)

MASAKINI.CO – Para perajin tahu dan tempe di Aceh mengeluhkan mahalnya harga kedelai sebagai bahan baku makanan tradisional tersebut di masa pandemi Covid-19. Sekretaris Asosiasi Tahu Tempe Aceh Mulizar mengatakan, harga kedelai sekarang mencapai Rp11.500 per kilogram. Padahal sebelumnya di kisaran Rp10 ribu.

“Kenaikan harga kedelai ini sudah berlangsung sejak tujuh bulan terakhir. Harga kedelai ini tidak pernah lagi turun. Kedelai yang digunakan pengrajin tahu umum barang impor,” kata Mulizar di Banda Aceh, Senin (14/2/2022) kemarin.

Selain harga kedelai terus meningkat, para produsen juga sulit mendapatkan bahan baku. Pasokan keledai impor kepada produsen tahu sering tersendat. Dengan kondisi harga kedelai yang melonjak serta sulit mendapatkan pasokan bahan baku, mereka terpaksa mengurangi produksi.

Biasanya produksi mencapai 600 kilogram, kini hanya 300 kilogram per hari.

“Kami terpaksa menyiasati kenaikan harga kedelai dengan menyesuaikan produk tahu yang dihasilkan, termasuk menaikkan harga tahu yang dulu Rp100 ribu, kini menjadi Rp120 ribu per papan,” jelas Mulizar.

Akibat kenaikan harga tahu tersebut, daya beli masyarakat berkurang. Apalagi sekarang juga terjadi kenaikan harga minyak goreng. Kondisi ini juga berdampak semakin menurunnya pembeli tahu.

“Permintaan tahu terus menurun. Kami juga tidak tahu lagi bagaimana solusinya. Hanya saja, kami terus berupaya bertahan dalam kondisi seperti ini. Apalagi usaha tahu banyak mempekerjakan tenaga kerja,” kata Mulizar.

Sumber: republika.co.id

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist