MASAKINI.CO – Khutbah Hari Raya Iduladha di Masjid Raya Baiturrahman, Minggu 11/08, disampaikan oleh Ustadz H. Masrul Aidi, LC., pimpinan Pondok Pesantren Babul Maghfirah Cot Keueng Aceh Besar. Dalam khutbahnya, putra dari Abu Madinah itu menyampaikan pentingnya masyarakat untuk meneladani pemimpin. Ia menyebutkan pemimpin adalah orang pilihan yang tentunya terpilih atas ketentuan Allah.
“Rasulullah telah memberi perintah kepada umat untuk mengikuti pemimpin, meski pun itu dari kalangan budak,” kata Ustadz Masrul Aidi.
Masrul Aidi menyebutkan, Rasullulah adalah sebaik-baiknya contoh dari pemerintah. Karena itu ia berpesan agar pemimpin di Aceh memberikan perintah secara amanah dan menahan diri dari sikap serakah. “Rakyat mengikuti keteladanan anda. Jika anda serakah maka rakyat anda akan lebih serakah dari anda.”
Secara khusus, Masrul Aidi memberikan apresiasi kepada pemerintah Aceh. Di mana, Plt Gubernur mengeluarkan Keputusan Gubernur yang memberikan jatah dia hari cuti libur bagi pegawai di Aceh. Padahal di daerah lain tidak ada cuti libur paska lebaran Iduladha.
“Harapan kita bersama agar di tahun depan diliburkan sampai hari tasyrik (4 hari),” kata Ustadz Masrul Aidi. “Umat islam di Aceh sangat mengapresiasi itu. Tidak ada satu komponen masyarakat yang mengggugat ketika ditambah libur Iduladha. Semoga kedepan jadi Qanun bukan lagi kepgub.”
Masrul mengatakan, apa yang dilakukan Plt Gubernur merupakan keistimewaan Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam. Dalam Islam, hari tasyrik merupakan hari di mana umat Islam berlebaran, menebarkan kebahagiaan dan diharamkan berpuasa. Dalam 4 hari itu bahkan diperintahkan bagi yang mampu untuk berkurban selama 4 hari berturut-turut sehingga orang fakir miskin juga menikmati syafaat dari qurban yang diberikan.
“Latih diri kita bahwa qurban bukan menunjukkan karena kita mampu tapi lebih kepada kita taqwa,” kata Masrul. Yang sampai kepada Allah, kata Masrul bukanlah daging qurban melainkan motivasi taqwa yang merelakan seseorang untuk berqurban. “Allah hanya akan menerima kurban yang hatinya dimotivasi dengan taqwa.”
Masrul Aidi juga memuji sikap Bupati Aceh Besar yang meminta maskapai memberhentikan penerbangan setengah hari di hari raya Iduladha dan Idulfitri. Apa yang dilakukan Mawardi Ali, merupakan salah satu sikap pemimpin yang patut dicontoh. Masrul menyayangkan sikap sebagai masyarakat yang mencemooh permintaan bupati tersebut.
“Padahal itu adalah keistimewaan kita Aceh. Jangan membayangkan berhenti beroperasi penerbangan sementara di Aceh akan mengganggu rute internasional. Tidak. Bayangkan berapa indahnya ketika seluruh pegawai bandara salat Ied berjamaah di bandara, suatu yang belum pernah mereka lakukan dalam beberapa tahun ini. Harusnya kita mendukung bukan mencemooh,” kata Masrul Aidi. []