MASAKINI.CO – Nelayan kecil di Desa Padang Baru, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengeluh karena kesulitan memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Para nelayan mengaku terancam tak bisa melaut mencari ikan untuk menghidupi keluarga mereka.
Keluhan ini disampaikan langsung oleh nelayan saat berdiskusi dengan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Safaruddin, Sabtu (28/8/2021).
“Selama ini kami pihak nelayan kecil sering kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi. Pendapatan kami jadi semakin menurun drastis. Sementara pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari semakin meningkat,” kata salah satu nelayan kepada Wakil Ketua DPRA, Safaruddin.
Menurut banyak nelayan di Susoh, kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi ini diduga adanya sikap diskriminasi bagi nelayan kecil.
Berdasarkan pengakuan mereka, SPBM hanya memberikan BBM bersubsidi kepada pemilik kapal atau boat besar saja. Selama ini, para nelayan mengaku kerap mendapat perlakuan diskriminatif.
Para nelayan tradisional di Susoh mengeluh soal jatah alokasi minyak yang mengakibatkan mereka terkendala mencari rezeki di laut.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRA Safaruddin akan menyahuti keluhan masyarakat setempat. Dalam waktu ini, politisi muda Partai Gerindra itu akan mengintruksikan kepada pemilik SPBM agar tidak melakukan hal diskriminatif terhadap nelayan kecil di Abdya.
“Apabila masih ditemukan prilaku diskriminatif, kita akan melakukan advokasi kepada pihak Pertamina agar SPBM tersebut segera dicabut izin usahanya,” tegasnya.
Diskusi Wakil Ketua DPRA Safaruddin dengan nelayan kecil di Susoh, Abdya, tersebut dalam rangka melaksanakan Reses ke II Tahun Anggaran 2021 DPRA Dapil IX, yang meliputi daerah Abdya, Aceh Selatan, Singkil dan Subulussalam.
Kegiatan Reses itu berlangsung selama delapan hari terhitung sejak tanggal 22 sampai 29 Agustus 2021.(Adv)