Ini Perkembangan Pembangunan SRS untuk Badak Sumatera di Aceh Timur

Yayasan Forum Konservasi Leuser (FKL) melaporkan progres pembangunan Suaka Rhino Sumatera di Aceh Timur kepada Wali Nanggroe Aceh (foto: untuk masakini.co)

Bagikan

Ini Perkembangan Pembangunan SRS untuk Badak Sumatera di Aceh Timur

Yayasan Forum Konservasi Leuser (FKL) melaporkan progres pembangunan Suaka Rhino Sumatera di Aceh Timur kepada Wali Nanggroe Aceh (foto: untuk masakini.co)

MASAKINI.CO – Pembangunan Suaka Rhino Sumatera (SRS) di Kabupaten Aceh Timur sudah 80 persen berjalan, saat ini pembangunannya masih terus dikebut.

Hal itu disampaikan Yayasan Forum Konservasi Leuser (FKL) saat melaporkan perkembangan progres pembangunan SRS ke Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, di Meuligoe Wali Nanggroe, Lampeuneuret, Kabupaten Aceh Besar pada Senin (30/8/2021)

Para pengurus Yayasan FKL yang terdiri dari Dedi Yansyah selaku Koordinator Program, Hertanto Korpid Bidang Perlindungan dan Murtadha Staf Perizinan, datang secara khusus untuk melaporkan update terkini progres dan kendala pembangunan SRS kepada Wali Naggroe.

“Pembangunannya sedang pra-kondisi untuk pembangunan infrastruktur, sudah ada akses ke SRS, itu sudah sesuai dengan arahan Bupati Aceh Timur dan tim di kabupaten bahwa pembangunan sudah bisa dilakukan,” kata Dedi Yansyah.

Dia menyebut luas fasilitas areal inti SRS itu sekitar 600 hektar, dan areal penyangganya yang diusulkan 7600 hektar. Saat ini sedang dalam proses pengajuan hak pakai.

Dedi menambahkan, jika berpatokan pada dokumen-dokumen sudah ada dan jalannya proses pembangunan, dapat dilaporkan progres pembangunan SRS Aceh Timur sudah mencapai 80 persen.

“Memang ada sedikit kendala. Untuk mengatasi kendala itu, saat ini kita tengah melakukan pendekatan-pendekatan secara kemanusiaan,” ujarnya.

Menanggapi progres yang disampaikan Yayasan FKL, Wali Nanggroe menyatakan dirinya sangat mendukung pembangunan SRS Aceh Timur.

“Badak Sumatera ini merupakan salah satu satwa kebanggaan orang Aceh. Dan saat ini Aceh menjadi benteng terakhir keberlanjutan Badak Sumatera di Indonesia khususnya, dan di dunia pada umumnya,” katanya.

“Saya minta pembangunan SRS Aceh Timur terus dilanjutkan,” tambahnya.

Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Al Haythar menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya akan berkunjung langsung ke lokasi pembangunan SRS di Aceh Timur untuk melihat progres pembangunan.

Seperti diketahui, di Indonesia hanya ada dua sub jenis badak yang masih tertinggal, yaitu Badak Jawa di Ujung Kulon, dan Badak Sumatera hanya ada di Kalimantan Timur, Way Kambas, dan di Aceh. Dari seluruh Badak Sumatera yang masih tersisa di Indonesia, 50 persen di antaranya berada di Aceh.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist