MASAKINI.CO – Petugas penjaga Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) diserang sekelompok masyarakat di wilayah Desa Tenggulun, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang usai menciduk 6 terduga pelaku penebang pohon ilegal.

Satu petugas mengalami memar akibat dipukul, dan kendaraan petugas dirusak massa sekitar 50 sampai 80 orang pada Jumat (24/9/2021) kemarin.

“Tim kita berjumlah 12 orang itu awalnya sedang melakukan patroli di kawasan TNGL dan mendengar suara mesin chainsaw di dalam hutan,” kata Kepala Bidang Teknis Konservasi Balai Besar TNGL Adhi Nurul Hadi, Sabtu (25/9/2021).

Dia menjelaskan, usai mendengar mesin pemotong pohon tersebut, para penjaga hutan Leuser ini membagi dua tim. Tim pertama menangkap 2 terduga pelaku penebang pohon ilegal inisial R (17) dan AR (42). Satu mesin chainsaw dan 12 batang kayu Meranti Batu disita dari tangan pelaku.

Sementara tim kedua, juga menciduk 4 orang terduga pelaku masing-masing MR (38), M (53), AGR (19), dan F (20). Bersama mereka, petugas mengamankan 1 chainsaw dan 26 batang kayu Medang.

Saat membawa 6 pelaku dan barang bukti keluar dari TNGL, tiba-tiba tim dihadang puluhan masyarakat di daerah Sei Rambe. Massa mengambil paksa pelaku dan barang bukti dan memukul petugas.

“Massa juga merusak kendaraan 1 unit mobil dan 8 sepeda motor milik petugas TNGL,” ujarnya.

Adhi menyebut, peristiwa itu kemudian coba dimediasi aparat TNI dan Polri di Mapolres Aceh Tamiang. Petugas penjaga hutan Leuser dan sekelompok masyarakat itu sepakat berdamai.

“Mediasi akhirnya diputuskan damai melalui penandatanganan antara Kepala Desa Tenggulun dengan Ketua Tim Monitoring dan Pendataan Balai Besar TNGL,” ungkapnya.

Sejauh ini belum ada upaya hukum dari Balai Besar TNGL terhadap penyerangan petugas dan perusakan kendaraan yang dilakukan sekelompok masyarakat tersebut. Padahal jelas, petugas sedang menjaga hutan dari pembalakan liar di kawasan hutan lindung Leuser.