KSAD Dudung Bongkar Rahasia Mengapa TNI Merekrut Santri Jadi Prajurit

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman saat berkunjung ke Dayah Darul Ihsan, Aceh Besar, Kamis 10/3/2022. (foto: Kodam IM)

Bagikan

KSAD Dudung Bongkar Rahasia Mengapa TNI Merekrut Santri Jadi Prajurit

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman saat berkunjung ke Dayah Darul Ihsan, Aceh Besar, Kamis 10/3/2022. (foto: Kodam IM)

MASAKINI.CO – Di sela-sela kunjungan kerjanya di wilayah Kodam Iskandar Muda, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, menyempatkan diri berkunjung ke Dayah (pesantren) Darul Ihsan di Gampong Siem, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar.

Di hadapan para santri, Jenderal Dudung mengemukakan “rahasia” mengapa TNI AD membuka kesempatan bagi para santri dan santriwati untuk mendaftar dan bergabung menjadi prajurit, melalui jalur penerimaan baik Bintara maupun Tamtama khusus santri, hafiz Alquran, dan lintas agama.

“Ketika saya menjabat Kasad, ingin adanya rekrutmen khusus santri. Kenapa santri? Minimal akhlaknya mulia, ketakwaannya terjamin, pasti menjadi orang-orang baik. Baik kepada sesama, orang tua dan lainnya. Sehingga saat jadi tentara bisa ramah-tamah dan sopan-santun dengan rakyat,” katanya, Kamis (10/3/2022).

Dia menyebut, setiap tahunnya akan dipilih sebanyak 250 orang dan dididik di Jakarta. Nantinya, lulusan para santri tersebut akan bertugas di daerah-daerah yang memerlukan untuk menyampaikan ajaran-ajaran kebenaran.

“Apabila berminat dan tekad yang serius, siapkan diri masing-masing dalam menghadapi tes yang akan dilaksanakan. Saya berharap para santri ini bisa menjadi figur di masyarakat,” ujarnya.

Selain memotivasi para santri, Jenderal Dudung juga menyempatkan diri ziarah ke makam Kyai Hasan yang merupakan pendiri Dayah Darul Ikhsan.

Sementara itu, Pimpinan Dayah Darul Ihsan Teungku Muhammad Faisal mengaku senang dan gembira atas kunjungan silaturahmi Kasad beserta rombongan.

Di hadapan Jenderal Dudung, Muhammad Faisal menceritakan sejarah singkat berdirinya dayah tersebut di Gampong Siem.

“Dayah Darul Ihsan berdiri sejak 1910 yang didirikan oleh Kyai Hasan. Beliau merupakan keturunan ulama besar yang ikut melawan penjajah di Pidie,” katanya.

Kyai Hasan pernah belajar di Malaysia dan Mekkah dengan Mazhab Syafi’i, kemudian kembali ke Aceh dan lantas mendirikan Dayah Darul Ihsan.

“Lalu para cucu-cucu dan muridnya memugar kembali pesantren yang sudah ada, dan menjadikan pesantren terpadu Dayah Salafiah, dengan kurikulum Kementerian Agama,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist