Bahan Pokok Naik Berimbas ke Pedagang Peci di Aceh

Salah satu lapak penjual peci di sekitar masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Tahun ini, para pedagang mengaku sepi pembeli. (foto: masakini.co/Haris)

Bagikan

Bahan Pokok Naik Berimbas ke Pedagang Peci di Aceh

Salah satu lapak penjual peci di sekitar masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Tahun ini, para pedagang mengaku sepi pembeli. (foto: masakini.co/Haris)

MASAKINI.CO – Sejumlah pedagang peci dan aksesoris ibadah di sekitaran masjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh, mengaku sedikit turun pendapatannya lantaran dagangan mereka sepi pembeli.

Seperti yang dialami Mansur (22 tahun) pedagang peci di samping masjid Raya Baiturrahman, tepatnya di jalan T Cut Ali, Pasar Aceh, yang menyebut alami penurunan omzet penjualan hingga 50 persen dibanding bulan Ramadan tahun lalu.

Menurut Mansur, lesunya warga membeli peci dan aksesoris ibadah, besar kemungkinan dipengaruhi oleh faktor melonjaknya sejumlah kebutuhan barang pokok.

Semisal minyak goreng, yang bahkan sebelum Ramadan 1443 Hijriah datang mulai membuat warga kesusahan.

Meskipun minyak goreng tak lagi langka dan mahal, namun kini harganya belum stabil, termasuk di Aceh.

Belum lagi faktor kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu, yang membuat masyarakat lebih mengutamakan sesuatu yang penting untuk dibelanjakan.

“Jadi mungkin itu penyebabnya sepi, karena harga-harga pangan dan kebutuhan dasar masyarakat lainnya naik,” Kata Mansur kepada masakini.co, Minggu (24/4/2022).

Senada dengan Mansur, pedagang peci lainnya yang menggelar lapak di sekitar masjid Raya Baiturrahman, Syauki (26), menyebut Ramadan tahun lalu dagangannya bisa laku mencapai Rp2,5 juta per hari.

“Untuk Ramadan tahun ini mengalami penurunan. Cuma Rp1 juta perhari, kadang-kadang tak jarang juga ada di bawah itu,” ujar Syauki.

Reporter: Haris Al Qaushar

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist