Ini Daerah Rawan Banjir & Longsor di Aceh yang Perlu Diwaspadai Pemudik

Ilustrasi | Longsor terjadi di Kabupaten Gayo Lues mengakibat akses jalan tertutup sementara. (foto: Dirlantas Polda Aceh)

Bagikan

Ini Daerah Rawan Banjir & Longsor di Aceh yang Perlu Diwaspadai Pemudik

Ilustrasi | Longsor terjadi di Kabupaten Gayo Lues mengakibat akses jalan tertutup sementara. (foto: Dirlantas Polda Aceh)

MASAKINI.CO – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat melakukan perjalanan mudik lebaran 1443 Hijriah. BPBA telah memetakan sejumlah daerah rawan bencana. Pemudik diminta tetap memantau perkembangan cuaca dari BMKG pada titik rawan bencana itu jika hendak melakukan perjalanan.

Kepala Pelaksana BPBA Ilyas, mengatakan bagi pemudik yang akan berkendara ke wilayah tengah Aceh, perlu berhati-hati di daerah khususnya Cot Panglima, dan wilayah Gayo Lues di daerah Ise-ise. Di sana kerap terjadi longsor yang menimbun badan jalan.

“Kemudian pemudik yang melewati daerah Putri Beutong, perlu waspada di daerah Pegunungan Leuser,” katanya, Jumat (29/4/2022).

Ilyas melanjutkan, pemudik yang akan melintas di lokasi wisata Gunung Salak – Bener Meriah juga perlu berhati-hati karena di wilayah itu rawan longsor dan penurunan permukaan jalan.

Sementara di lintas Pidie – Meulaboh, tepatnya di jalan Geumpang – Tutut, juga perlu diwaspadai pemudik.

Pemudik yang pulang ke daerah barat – selatan Aceh, perlu waspada di wilayah rawan longsor di antaranya; lintasan Gunung Kulu – Paro, dan wilayah Geurute di Aceh Jaya yang kerap terjadi longsor jatuhan batu gunung.

“Untuk wilayah Aceh selatan dan Aceh Tamiang, longsor biasanya tidak terjadi di jalan lintas namun diharapkan tetap berhati-hati,” ujar Ilyas.

Selain itu, Ilyas menuturkan, berdasarkan kajian Risiko Bencana Aceh 2021-2025, wilayah rawan banjir di Aceh di antaranya; di daerah Aceh Barat terdapat 4 desa yang beresiko tinggi rawan banjir, kemudian Aceh Selatan (2 Desa), Aceh Tamiang (2 Desa), Aceh Tenggara (2 desa), Aceh Timur (13 desa).

Selanjutnya di Aceh Utara (6 desa), Bireuen (6 desa), Nagan Raya (1 desa), Pidie (1 desa), Langsa (8 desa), Lhokseumawe (9 desa) dan Subulussalam (2 desa).

Kemudian daerah rawan longsor dengan risiko tinggi dan sedang paling banyak di Kabupaten Aceh Tengah (75 desa), Gayo Lues (35 desa), Aceh Tenggara (27 desa) dan Bener Meriah (16 desa), Aceh Besar (18 desa), Aceh Selatan (14 desa), Aceh Tamiang (12 desa) dan Pidie (6 desa).

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist