Jelang Pemilihan Ketua Baru, Kadin Aceh Diharap Dipimpin Orang Berjiwa Entrepreneur

Ketua Hiswana Migas Aceh periode 2022-2026, Nahrawi Noerdin. (foto: untuk masakini.co)

Bagikan

Jelang Pemilihan Ketua Baru, Kadin Aceh Diharap Dipimpin Orang Berjiwa Entrepreneur

Ketua Hiswana Migas Aceh periode 2022-2026, Nahrawi Noerdin. (foto: untuk masakini.co)

MASAKINI.CO – Jelang Musyawarah VII Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Wilayah Aceh yang rencananya akan digelar akhir Mei 2022 mendatang, pengusaha Aceh Nahrawi Noerdin berharap Ketua Umum terpilih dan jajarannya nanti benar-benar memiliki kemampuan dan kemauan kuat untuk membangun ekonomi Aceh lebih baik.

“Kadin harus jadi lokomotif pembangunan ekonomi Aceh yang bisa membawa gerbong kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Sebaiknya Kadin Aceh dipimpin oleh sosok yang benar-benar memiliki jiwa entrepreneur,” katanya, Senin (9/5/2022).

Menurut Ketua Hiswana Migas Aceh itu, sosok entrepreneur sejati yang layak memimpin Kadin Aceh ke depan adalah yang berpengalaman dan memiliki jaringan bisnis luas. Sebab, tuturnya, membangun Aceh tidak bisa sendirian dan hanya berharap pada anggaran pemerintah.

“Kita butuh kerja sama dengan kalangan investor dan pebisnis nasional, bahkan mancanegara. Jadi, sosok yang memimpin Kadin memang harus punya kapasitas untuk itu. Bukan yang cilek-cilek dan hanya berpikir menggarap proyek-proyek yang dianggarkan pemerintah,” ujarnya.

Nahrawi Noerdin menaruh harapan agar Kadin ke depan benar-benar menjadi rumah bagi pelaku usaha di Aceh, wadah yang menampung dan mengayomi semua pelaku usaha. Ketua Umum terpilih dan jajarannya harus peduli dan memperjuangkan solusi bagi permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha.

“Wajah Kadin Aceh jangan eksklusif tapi harus inklusif, sehingga mampu menggerakkan semua potensi,” katanya.

Saat disinggung soal biaya mahar pendaftaran untuk menjadi calon ketua Kadin Aceh yang mencapai Rp500 juta, Nahrawi mengatakan bahwa hal itu menjadi urusan panitia dan dirinya tidak ingin mengomentari lebih jauh.

“Bagi pebisnis yang berminat menjadi ketua tentu uang pendaftaran dengan jumlah tersebut akan dipenuhi. Tapi apakah ia punya visi, misi, dan program-program Implementatif yang benar-benar bisa menjadikan Kadin sebagai lokomotif bagi pembangunan ekonomi Aceh?,” ungkapnya.

“Sebab menurut saya hal itu justru yang paling penting. Sanggup bayar mahar, tapi tidak punya kapasitas untuk berpikir bagaimana membangun ekonomi Aceh, ya sia-sia saja ujungnya,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist