MASAKINI.CO – Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menghadiri pertemuan bisnis yang diadakan Konsulat Amerika Serikat (AS) di Medan, Sumatera Utara. Aceh Singkil jadi satu-satunya daerah di Aceh yang diundang hadir dalam pertemuan tersebut.
Konsul Jenderal Amerika Serikat di Medan, Gordon S Church, mengatakan pertemuan yang juga dikemas dalam bentuk seminar ini merupakan jawaban dari beberapa pertanyaan berbagai pihak di banyak daerah yang ingin melakukan kerjasama dengan Pemerintah AS.
Pihaknya turut menghadirkan narasumber Brandon Megorden dan Brent Harrison dari United States Trade and Development Agency (USTDA) dan Douglas Midland dari Development Finance Corporation (DFC) di seminar bertajuk Let’s Do it: Business Outreach Event, yang digelar Senin (8/8/2022) kemarin.
Di seminar tersebut, narasumber memaparkan program kerjasama dari dua lembaga Amerika itu bisa hadir lewat dukungan perencanaan proyek pembangunan infrastruktur berkelanjutan (transportasi, TIK, energi terbarukan, kesehatan, smart city).
“Seperti penyusunan studi kelayakan, master plan, bantuan teknis, desain teknis dan pilot project,” ujarnya.
Selain itu, USTDA menawarkan kegiatan dukungan kemitraan lainnya seperti workshop/konferensi hingga kunjungan ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan berbagai mitra di negeri Paman Sam ini.
Sedangkan, DFC menawarkan pembiayaan dan juga bantuan teknis perencanaan proyek pembangunan agar menjadi lebih menarik secara finansial.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Singkil, Marthunis, menyampaikan terima kasih kepada Konsulat AS atas undangan kepada Pemerintah Aceh Singkil sebagai wakil dari Aceh dalam pertemuan tersebut.
“Acara ini menawarkan opsi atau cara bagi Kabupaten Aceh Singkil untuk melompat dalam rangka mengejar ketertinggalan dari daerah lainnya yang sudah maju melalui digitalisasi layanan dan konektifitas yang lebih baik,” katanya.
Menurut Marthunis, usai pertemuan tersebut pihaknya akan mengajukan permohonan untuk penyusunan studi kelayakan komersialisasi Bandara Hamzah Fansuri, dan perencanaan pengamanan pantai dan pendangkalan muara.
Kemudian, bantuan teknis layanan digitalisasi kesehatan dan pendidikan, studi kelayakan energi terbarukan di Pulau Banyak dan hilirisasi sektor perikanan.
“Permohonan tersebut merupakan perencanaan kegiatan yang dibutuhkan Aceh Singkil agar lebih cepat bangkit,” ujarnya.
Selain Marthunis, pejabat Aceh Singkil yang hadir di antaranya; Aidil Yudi Irawan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh Singkil, dan Syahrial Yuzan, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Aceh Singkil.