MASAKINI.CO – Satu persatu korban penipuan kasus jual beli sembako murah terus berdatangan ke posko pengaduan yang dibuka di Mapolresta Banda Aceh. Para korban mayoritas kaum ibu-ibu. Mereka yang tertipu itu ditaksir mengalami kerugian capai Rp2 miliar lebih.
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Fadhillah Aditya Pratama, mengatakan jumlah korban kini lebih dari 60 orang.
“Per hari ini saja korban terus berdatangan ke Mapolresta Banda Aceh untuk membuat pengaduan, kini telah mencapai lebih dari 60 orang. Sebelumnya hanya 53 orang. Jumlah kerugiannya juga berbeda – beda,” kata Fadhillah, Rabu (1/3/2023).
Fadhillah mengatakan, kasus tersebut masih dalam penanganan pihaknya. Dia meminta masyarakat yang menjadi korban segera melaporkan ke aparat kepolisian dengan membawa barang bukti.
Menurutnya, kasus jual beli sembako murah di Banda Aceh itu telah masuk dalam tindak pidana penipuan.
Para korban membeli sembako kepada seseorang inisial NB dengan harga murah. “Namun sembako tersebut tak kunjung diterima oleh para korban, sehingga dalam kasus ini korban merasa dirugikan,” ujarnya.
Kebanyakan ibu-ibu membeli sembako berkedok murah ini seperti minyak goreng, beras, gula pasir dan sirup. “Para korban ini membeli dengan tujuan untuk menjualnya kembali,” sebut Kompol Fadhillah.
Menurutnya, bisnis ini dilakukan lewat promosi secara offline atau dari mulut ke mulut. Korban tertarik karena harga sembako lebih murah dibanding dengan toko grosir.
“Kemudian korban melakukan transfer sejumlah uang kepada terduga pelaku tapi sembako tersebut tak kunjung diterima,” katanya.
Saat ini, ungkap Fadhillah, kepolisian masih mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi untuk dilakukan penyelidikan.