MASAKINI.CO – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengirimkan pasukan Komando Pasukan Gerak Cepat atau Kopasgat untuk mengamankan bandara titik evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Sudan.
Tim evakuasi terdiri dari 39 personel, yakni kru pesawat, tim Kopasgat, dokter, Badan Intelijen Strategis (BAIS), dan tim Pusat Penerangan TNI. Mereka akan diberangkatkan dengan pesawat Boeing 737 dari Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (25/4/2023).
Yudo mengatakan ada potensi ancaman tinggi dari konflik antara militer dan paramiliter Sudan.
Meski saat ini ada jeda kemanusiaan atau gencatan senjata untuk waktu evakuasi, Yudo mendapat informasi terjadi serangan lagi. Ia mengatakan TNI mengantisipasi ancaman ini dengan mengirim pasukan Kopasgat.
“Makanya kita kirim tim Kopasgat yang nantinya akan mengamankan di bandara tempat untuk evakuasi,” katanya.
Yudo menjelaskan tim ini akan mendahulukan kelompok rentan, seperti ibu hamil, orang sakit, orang tua, dan anak-anak. Mereka akan dievakuasi dari titik kumpul Port Sudan untuk dialihkan ke Jeddah sebelum diterbangkan ke Jakarta.
“Tentunya hanya perjalanan 45 menit. Sehari bisa selesai kalau situasinya aman tentunya, situasinya mendukung. Kalau 45 menit bolak-balik dua tiga kali kan bisa. Saat ini kan bisa mengangkut 100,” ujarnya.
Sementara itu dilansir dari tempo.co, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan 538 WNI tiba dengan selamat di Kota Port Sudan, pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat atau 06.00 WIB, Senin (24/4/2023).
Sebanyak 538 WNi itu terdiri atas 273 perempuan, 240 laki-laki dan 25 balita. WNI yang dievakuasi sebagian besar adalah mahasiswa Indonesia, pekerja migran, karyawan perusahaan Indofood dan staf KBRI beserta keluarganya.
“Ini adalah evakuasi tahap 1 yang dipimpin langsung oleh Dubes RI di Khartoum. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan bis sebanyak 8 buah dan 1 minibus KBRI,” kata Retno Marsudi.
Evakuasi tahap 1 itu berangkat dari Khartoum, Minggu (23/4/2023) pukul 08.00 waktu setempat (13.00 WIB). Perjalanan yang harus ditempuh dari Khartoum ke Kota Port, Sudan, berjarak sekitar 830 km dan memakan waktu sekitar 15 jam, melalui Atbara, Damir, Mismar dan Sawakin.
Perang pecah di Khartoum dan beberapa bagian negara pada 15 April 2023 atau empat tahun setelah otokrat Omar al-Bashir yang lama berkuasa digulingkan. Militer dan milisi RSF bergabung untuk melakukan kudeta pada 2021 tetapi gagal dalam negosiasi untuk mengintegrasikan kedua kelompok dan membentuk pemerintahan sipil.