MASAKINI.CO – Aksi bakar ban mewarnai demo mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Rakyat Aceh (KRA) di depan Kantor Gubernur Aceh, Kamis (31/8/2023). Aksi itu digelar sebagai bentuk protes terhadap PT Beri Mineral Utama (BMU) yang meresahkan masyarakat lewat kegiatan pertambangannya di Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan.

Aksi tersebut merupakan demonstrasi lanjutan usai sebelumnya dilaksanakan pekan lalu, pada Kamis 24 Agustus 2023, yang juga bertempat di kantor Gubernur Aceh.

Koordinator aksi, Aldi Ferdiansyah, mengatakan kedatangan mereka ke Kantor Gubernur Aceh untuk meminta Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki mencabut izin PT BMU karena telah merusak tatanan sosial dan merusak lingkungan di Kluet Tengah.

“Kami hanya dapat mengadu kepada pemerintah, makanya kami ke sini, kami butuh dukungan,” ucapnya, Kamis (31/8/2023).

Saat ini, tutur Aldi, masyarakat Kluet Tengah mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Hal itu disebabkan PT BMU bertindak tidak sesuai aturan dan semena-mana terhadap rakyat kecil dalam melakukan kegiatan pertambangan.

“Suara ini kami suarakan atas keresahan masyarakat Maggamat, Kluet Tengah,” tegasnya.

Aldi Ferdiansyah berharap, suara masyarakat lewat aksi demo tersebut bisa membuat Pemerintah Aceh menuntaskan permasalahan yang sedang dirasakan oleh masyarakat Kluet Tengah, Aceh Selatan, dengan PT BMU.

“Masyarakat di sana terancam akibat oligarki. Kita di sini tidak akan pulang sebelum merdeka,” ungkapnya.