P2P Kemenkes Temukan Tiga Kasus Lumpuh Layu Akut

Ilustrasi pemberian vaksian.(ciputramedicalcenter)

Bagikan

P2P Kemenkes Temukan Tiga Kasus Lumpuh Layu Akut

Ilustrasi pemberian vaksian.(ciputramedicalcenter)

MASAKINI.CO – Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, menyatakan telah terdeksi tiga penderita penyakit lumpuh layu akut (Acute Flaccid Paralysis/AFP) yang disebabkan oleh Virus Polio Tipe Dua di Indonesia.

“Dua kasus ditemukan di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Desember lalu sedangkan satu kasus lainnya ditemukan di Jawa Timur pada 4 Januari 2024,” kata dr. Maxi Rein Rondonuwu.

dr. Madi menerangkan polio merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Virus Polio dapat menular melalui air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung Virus Polio.

Menurutnya, beberapa faktor risiko terjadinya penularan Virus Polio adalah rendahnya cakupan Imunisasi Polio, kondisi kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih yang kurang baik seperti Buang Air Besar (BAB) sembarangan.

“jika Virus Polio tersebut masuk ke dalam tubuh anak yang belum mendapatkan imunisasi polio atau imunisasi polionya tidak lengkap, virus akan sangat mudah berkembang biak di dalam saluran pencernaan dan menyerang sistem saraf anak sehingga menyebabkan kelumpuhan,” jelasnya, Kamis (4/1/2024).

Sama halnya ketiga penderita yang sedang tercatat saat ini. Kata dr Mexi kasus lumpuh layu akut pertama dialami oleh anak perempuan berusia 6 tahun asal Jawa Tengah.

Dimana berdasarkan pengakuan orang tua anak anak tersebut mengalami lumpuh layu akut pada 20 November 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes (OPV) hanya dua kali.

Sementara kasus lumpuh layu akut kedua dialami oleh anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan, asal Jawa Timur. Ia mengalami lumpuh pada 22 November 2023 dengan riwayat imunisasi lengkap tapi hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia mengalami malnutrisi.

Lalu untuk penderita terakhir pada Desember dengan riwayat imunisasi polio tetes 4 kali dan polio suntik (IPV) 1 kali.

“Nah berdasarkan Laboratorium Rujukan Polio Nasional BBLK Surabaya dan hasil sekuensing dari Laboratorium Bio Farma Bandung pada 20 dan 22 Desember 2023, ketiganya menunjukkan positif Virus Polio Tipe 2,” sebutnya.

Maka dari itu, untuk menanggulangi dan memutuskan penularan virus polio, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk memastikan anak-anak mereka memperoleh imunisasi rutin polio lengkap sesuai usia, yaitu 4 kali polio tetes dan 2 kali polio suntik, sebelum usia 1 tahun.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist