MASAKINI.CO – Sebanyak 288 haji lanjut usia tanpa pendamping akan jalani safari wukuf lewat Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
“Berdasarkan data yang kami dapatkan dari kepala seksi bahwa jumlah jemaah haji yang akan kita safari wukufkan itu berjumlah 288 itu terdiri dari 11 sektor,” ujar Koordinator Safari Wukuf Lansia non Mandiri dr Meldy di Mekah.
Meldy mengatakan saat ini jamaah Lansia tengah dijemput secara berkala dari hotel pemondokan di tiap sektor ke hotel transit. Letaknya dekat dengan KKHI Makkah.
“Fasilitas secara infrastrukturnya di sini kita buat senyaman mungkin seperti di rumah. Sehingga kita memilih hotelnya ini adalah mirip apartemen,” kata dr Meldy, mengutip laporan Media Center Haji, Kamis (13/6/2024).
Rencananya, jamaah lansia non mandiri tersebut akan disafariwukufkan pada Sabtu pekan ini. Maka, demi kelancaran pergeseran dan safari wukuf, jamaah diberangkatkan lebih awal ke hotel transit.
“Kalau itu dilakukan menjelang H-1 atau H-2, takutnya itu tidak sempat bahkan mungkin akan mengganggu kesehatan mereka,” pungkasnya.
Kemenag telah menentukan persyaratan jemaah calon haji lansia dan disabilitas yang akan mengikuti safari wukuf lansia nonmandiri.
Pertama, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang tidak mandiri (tirah baring) dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan dasar (makan, minum, mandi, mobilisasi).
Kedua, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang tidak bisa berjalan atau pengguna kursi roda karena sakit yang memerlukan perawatan lebih lanjut.
Ketiga, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang memiliki komorbid penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, stroke (sedang-berat).
Keempat, jamaah calon haji lansia dan disabilitas yang pulang setelah mendapat perawatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dengan kelemahan.
Terakhir, jamaah calon haji lansia dan disabilitas sesuai dengan kriteria risiko tinggi yang ditentukan petugas kloter.