MASAKINI.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas I Sultan Iskandar Muda menyatakan wilayah Aceh kembali terjadi potensi hujan setelah suhu panas melanda.
Sebab saat ini terdapat potensi belokan dan daerah pertemuan angin (konvergensi) di Barat-Selatan serta anomali suhu muka laut yang hangat di perairan utara Aceh.
Kondisi itu mendukung potensi meningkatnya penguapan atau penambahan massa uap air sehingga akan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Aceh.
“Akibatnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang akan terjadi,” kata Prakirawan BMKG stasiun Meteorologi, Budi Hutasoit kepada masakini.co, Senin (29/7/2024).
Ia menjelaskan, kondisi ini juga diperkuat oleh adanya fenomena Gelombang Rossby Equator, yakni gelombang atmosfer yang membawa masa udara yang bersifat basah dan bergerak ke arah barat di sepanjang wilayah ekuator.
Umumnya bisa bertahan 7-10 hari di wilayah Indonesia. Gelombang ini juga mendukung serta memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan dengan durasi yang cukup lama dan cakupan wilayah yang luas.
Adapun wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi) yaitu; Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Langsa, Lhokseumawe, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Singkil dan Simeulue.
Sementara untuk tiga hari ke depan, wilayah Aceh juga terdapat potensi angin kencang dengan kecepatan angin diperkirakan mencapai 30 knot (55 kilometer/jam).
“Ini masuk kategori angin kuat jadi masyarakat diminta untuk menjauhi tempat yang rawan terjadi pohon tumbang,” tuturnya.