MASAKINI.CO – Pengujung tahun 2024 masih tersisa 2,5 bulan lagi, tapi stok Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan biosolar di Aceh nyaris habis.
Hal itu diungkap Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA dalam rapat Rapat Koordinasi Penyaluran BBM khususnya Biosolar di Aceh, Jumat (18/10/2024) kemarin.
“Sebelumnya kita telah melakukan perhitungan dan itu cukup. Namun ternyata ada yang bermain, maka terjadilah kekurangan stok seperti ini,” katanya.
Untuk mengatasi kekurangan stok BBM Subsidi itu, Safrizal menginstruksikan manajemen Pertamina Patra Niaga memblokir seluruh QR (Quick Respons) Code untuk kendaraan di atas 6 roda, kecuali kendaraan yang dikecualikan.
“Segera blokir seluruh kendaraan di atas 6 roda, kecuali kendaraan bantuan kebencanaan, dan kendaraan yang dikecualikan lainnya,” ujarnya.
Selain itu, Safrizal juga memerintahkan untuk blokir QR Code kendaraan perkebunan dan pertambangan serta kapal tangkap ikan di atas 30 GT (gross tonnage).
Untuk diketahui QR Code adalah metode pembelian BBM bersubsidi bagi pemilik kendaraan roda empat. QR Code ini merupakan langkah Pertamina sebagai operator untuk mendukung program subsidi tepat sasaran dari pemerintah sebagai regulator.
QR Code adalah barcode yang didapatkan setelah melakukan pendaftaran melalui aplikasi MyPertamina bagi konsumen yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi.