MASAKINI.CO – Ketua Parlemen Thailand, Wan Muhammad Nur Mata, menerima kunjungan calon Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, beserta delegasi di Lounge Khusus 205, Gedung Parlemen Thailand, Rabu (18/12/2024). Pertemuan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral dan membahas peluang pertukaran pengalaman di berbagai bidang, termasuk pembangunan, budaya, dan penyelesaian konflik.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir sejumlah pejabat tinggi Thailand, termasuk Suthiraphan Sukwutthichai dan Farida Suleiman dari Panitia Kerja Politik Ketua DPRD Thailand, serta Aphon Nanthakwang, Direktur Biro Hubungan Internasional.
Ketua Parlemen Thailand memuji Muzakir Manaf sebagai tokoh perdamaian yang berhasil membawa Aceh ke era baru setelah konflik panjang. Ia juga mengapresiasi upaya Manaf dalam memimpin Aceh pasca tsunami, meskipun masih banyak tantangan pembangunan yang harus dihadapi.
“Kami ingin belajar dari pengalaman Aceh dalam menyelesaikan konflik dan merekonstruksi wilayah pasca konflik, terutama untuk diterapkan di wilayah selatan Thailand,” ujar Wan Muhammad Nur Mata.
Kesamaan Aceh dan Thailand Selatan
Dalam diskusi, kedua pihak menyoroti kesamaan antara Aceh dan provinsi-provinsi di Thailand selatan, baik dari segi budaya, bahasa, maupun etnis. Muzakir Manaf menyampaikan keinginan Aceh untuk menjalin kerja sama dengan Thailand dalam berbagai bidang, seperti pembangunan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas pemerintahan.
“Setelah tsunami, Aceh kehilangan banyak tenaga ahli dan masih memerlukan dukungan internasional untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor,” jelas Manaf.
Dalam pertemuan tersebut, Muzakir Manaf juga memaparkan potensi Aceh sebagai wilayah yang kaya sumber daya alam, termasuk minyak dan gas bumi. Meski sebagian besar pendapatan dari sektor energi disetor ke pemerintah pusat Indonesia, Aceh terus memperjuangkan penyesuaian pembagian pendapatan agar pembangunan daerah dapat lebih optimal.
“Dengan populasi sekitar lima juta jiwa yang mayoritas berprofesi di bidang perikanan, pertanian, dan bisnis, Aceh memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi wilayah strategis di kawasan,” tambahnya.
Ketua Parlemen Thailand menyambut baik ide pertukaran pengalaman dan menjanjikan dukungan untuk penguatan hubungan Aceh dan Thailand. Ia juga menyatakan keinginannya untuk mengunjungi Aceh dan Sumatera guna melihat langsung potensi dan budaya wilayah tersebut.
“Kami percaya, hubungan erat antara Thailand dan Indonesia, khususnya Aceh, dapat menjadi model kerja sama yang saling menguntungkan,” tutup Wan Muhammad Nur Mata.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperluas kerja sama Aceh dengan Thailand, khususnya dalam aspek pembangunan pasca konflik dan penguatan hubungan budaya serta ekonomi.