Pemerintah Aceh Usulkan Penambahan 100 Ribu Unit Rumah Layak Huni ke Pusat

Kepala Dinas Perumahan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Fahri Hamzah didampingi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh, Aznal Zahri | foto: Pemprov

Bagikan

Pemerintah Aceh Usulkan Penambahan 100 Ribu Unit Rumah Layak Huni ke Pusat

Kepala Dinas Perumahan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Fahri Hamzah didampingi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh, Aznal Zahri | foto: Pemprov

MASAKINI.CO – Pemerintah Aceh mengusulkan tambahan dukungan dari pemerintah pusat untuk pembangunan 100 ribu unit rumah layak huni secara bertahap.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh, Aznal Zahri, mengatakan bahwa usulan ini ditujukan untuk menurunkan angka kemiskinan dan memperbaiki kualitas hidup warga.

Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Fahri Hamzah di Aceh, Kamis (19/6/2025).

Sejak 2008 sampai 2024, kami sudah bangun 39.685 unit rumah layak huni di seluruh Aceh dengan total anggaran mencapai Rp3,1 triliun.

Sedangkan tahun ini pemerintah Aceh hanya mampu membangun 2.000 unit dari target awal 3.000 unit karena terbatasnya anggaran.

ā€œ2.000 unit rumah ini memakai anggaran Rp204 miliar,ā€ sebut Aznal.

Kemudian dari 2.000 unit tersebut, 1.470 calon penerima sudah diverifikasi dan datanya dipublikasikan untuk menghindari penyimpangan.

Selain masyarakat umum, kebutuhan rumah juga mendesak bagi mantan kombatan. Menurutnya lebih dari 1.500 mantan kombatan belum memiliki rumah layak huni, meski datanya telah teradministrasi dengan baik.

ā€œPembangunan rumah bagi korban tsunami sudah selesai 140 ribu unit. Tapi kebutuhan masyarakat miskin dan eks kombatan masih tinggi,ā€ katanya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Fahri Hamzah menyampaikan bahwa pemerintah pusat tahun ini menargetkan renovasi 2 juta unit rumah di seluruh Indonesia.

Jumlah ini naik signifikan dari 140 ribu unit per tahun sebelumnya.

Ia mendorong daerah, termasuk Aceh, untuk aktif menyatakan kesiapan menyerap anggaran renovasi, terutama untuk kawasan yang dulu terdampak tsunami.

ā€œSetiap kawasan bisa mendapat anggaran sekitar Rp20–22 miliar, terutama kawasan pesisir. Tapi pemerintah daerah harus siapkan perencanaannya dengan matang,ā€ jelas Fahri.

Ia juga mengingatkan agar kawasan-kawasan yang pernah dibangun pasca-tsunami tidak dibiarkan menjadi kumuh. Menurutnya, renovasi kawasan sama pentingnya dengan renovasi rumah.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist