MASAKINI.CO – Hujan lebat dan angin kencang landa Mina sekitar pukul 15.30 WAS, Senin (12/08). Akibatnya, jemaah menuju ke jamarat terpaksa hentikan aktivitas.
Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Muhammad Nasril di Banda Aceh menyebutkan hujan deras berlangsung sekitar sejam. Membuat beberapa ruas jalan di sekitar Mina tergenang air selutut orang dewasa.
“Sehingga tidak bisa dilewati jamaah yang ingin melontar. Air tergenang mungkin karena tumpukan sampah di mana-mana,” ujarnya.
Ketua Kloter 8, Rusli kondisi mengatakan tersebut tetap membuat jamaah Aceh tetap berangkat ke lokasi berjarak 3 Km dari pemondokan. Jamaah menempuh jalur alternatif.
“Ruas jalan yang ada tergenang air, jamaah banyak yang mengambil jalan alternatif meski sedikit jauh,” Kata H. Rusli.
Rusli menjelaskan 11 Zulhijjah tidak terlalu riskan melakukan perjalanan ke lokasi jamarat, maupun kembali ke pemondokan setelah usai melontar.
Beda dengan hari pertama, lempar jumrah aqabah hanya di satu titik hingga jamaah seluruh dunia terkosentrasi pada satu jamarat.
Kemudian jamaah dari negara lain yang tiba dari muzdalifah langsung ke jamarat. Sehingga pihak maktab melarang untuk melontar pada pukul 04.00 sampai jam 10.00 demi keamanan.
“Sedangkan hari ini lebih bebas untuk mengatur waktu ke jamarat,” jelas Rusli.[]