Dampak Corona, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II 2020 Tertekan

Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin saat menjadi Swab test.[M Aulia]

Bagikan

Dampak Corona, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II 2020 Tertekan

Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin saat menjadi Swab test.[M Aulia]

MASAKINI.CO – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa pandemi virus corona (Covid-19) telah menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2020. Pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun ini mengalami kontraksi 5,32% (yoy), turun dalam dibandingkan dengan capaian triwulan I 2020 sebesar 2,97% (yoy).

“Perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh melemahnya ekonomi global sejalan dengan pandemi Covid-19 dan menurunnya aktivitas ekonomi domestik sebagai dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko dalam penjelasannyapenjelasannya di Jakarta, Jumat (7/8).

Onny mengatakan, ke depan BI melalui bauran kebijakannya akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi.

Adapun penurunan pertumbuhan ekonomi domestik terjadi di semua komponen PDB sisi pengeluaran. Konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi 5,51% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan kinerja triwulan I 2020 sebesar 2,83% (yoy).

“Investasi mencatat kontraksi 8,61% (yoy), turun dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya 1,70% (yoy). Stimulus pemerintah yang sesuai dengan pola musiman belum kuat juga berpengaruh pada konsumsi pemerintah yang tercatat kontraksi 6,90% (yoy), turun tajam dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 3,75% (yoy),” ujarnya.

Selain itu, Onny menambahkan, kinerja ekspor juga terkontraksi 11,66% (yoy) akibat pelemahan ekonomi global dan penurunan harga komoditas dunia. Seiring dengan kontraksi permintaan domestik dan ekspor, kinerja impor juga mengalami kontraksi 16,96% (yoy).

Kemudian sisi lapangan usaha (LU), hampir seluruh LU mengalami kontraksi kecuali LU Infokom, LU Pengadaan Air, LU Jasa Kesehatan, Pendidikan, dan Keuangan, serta LU Pertanian.

Perlambatan ekonomi terutama didorong oleh kontraksi pada LU Transportasi dan Pergudangan, LU Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi, dan LU Industri Pengolahan. Sementara itu, LU Infokom masih tumbuh meningkat dari triwulan sebelumnya, seiring meningkatnya penggunaan media digital dalam penerapan Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH),” jelasnya.

“Kinerja LU Pertanian juga masih tercatat positif sejalan dengan masa panen,” tandas dia. [Ali L]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist