DPPKP Kota Banda Aceh Uji Sampel Pangan Segar, Ini Hasilnya

[Foto: istimewa]

Bagikan

DPPKP Kota Banda Aceh Uji Sampel Pangan Segar, Ini Hasilnya

[Foto: istimewa]

MASAKINI.CO – Dinas Pangan  Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Banda Aceh mengambil sampel beberapa pangan segar asal tanaman, laut dan tambak untuk dilakukan pengujian dari zat berbahaya dari Pasar Peunayong, Kota Banda Aceh, Senin (18/1/2021).

Sampel yang diambil tersebut kemudian dibawa dan diperiksa di Gedung Pengujian Pangan Kota Banda Aceh di dinas setempat.

Kepala DPPKP Kota Banda Aceh Ir. Zulkifli Syahbuddin mengatakan, pemeriksaan pangan ini merupakan amanah dari Undang-undang Pangan No 18 Tahun 2012 dan yang terbaru PP 86 tahun 2019 tentang Keamanan Pangan, dimana intinya pangan segar yang beredar di masyarakat itu harus aman untuk dikonsumsi.

“Makanya kita melakukan kewajiban pengujian terhadap beberapa jenis sampel buah dan ikan yang segar, yang belum diolah dalam bentuk apapun, karena kalau sudah diolah itu bukan wewenang kita,” jelasnya.

Ia menyebutkan, pihaknya melakukan pengujian terhadap beberapa bahan berbahaya seperti formalin, residu pestisida serta zat pemutih. Pada kesempatan ini pengujian difokuskan pada bahan formalin.

“Alhamdulillah dari hasil pemeriksaan tadi belum terindikasi adanya bahan berbahaya  tersebut,” sebutnya.

Sementara itu, Kabid Ketahanan Pangan DPPKP Kota Banda Aceh, Wahyuni Wahfar mengatakan, pengujian ini rutin dilakukan per triwulan untuk memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi oleh warga Kota Banda Aceh.

“Keamanan pangan itu sangat penting dalam rangka menjaga warga dari ancaman bahan berbahaya.

Ia mengimbau kepada warga Kota Banda Aceh yang ingin melakukan uji pangan segar terhadap pangan yang dicurigai atau terkontaminasi untuk dikonsumsi, atau mengetahui adanya cemaran bahan berbahaya pada pangan segar dapat melaporkan dan membawa sampelnya kepada DPPKP Kota Banda Aceh khususnya pada bidang ketahanan pangan.

“Karena sekarang kami sudah mempunyai gedung pengujian walaupun dengan perlengkapan yang belum memadai, nantinya kita bisa bekerjasama dengan pihak provinsi yang telah memiliki laboratoriumnya,” tambah Wahyuni.[]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist