MASAKINI.CO – Kabar kematian gajah Sumatera kembali datang dari Aceh. Setelah satu ekor gajah jenis kelamin jantan yang diperkirakan berusia 10 sampai 12 tahun ditemukan mati di Kabupaten Aceh Utara, kini kembali dilaporkan satu binatang yang dilindungi negara itu ditemukan mati di Kabupaten Pidie.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, menyebut gajah itu ditemukan mati oleh tim patroli Conservation Response Unit (CRU) Mila, pada Senin (21/2/2022) di wilayah Desa Cot Seutui, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie.
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto, mengatakan gajah Sumatera tersebut setelah dicek diketahui merupakan bayi gajah yang baru dilahirkan induknya. Bayi gajah itu disebut berjenis kelamin betina.
“Diduga bayi gajah ini mati sesaat setelah dilahirkan oleh induknya. Sebab terlihat dari sisa ari-ari di sekitar bangkai bayi gajah,” katanya, Rabu (23/2/2022).
Agus menyebut, di sekitar penemuan bangkai bayi gajah ini tidak ditemukan benda-benda mencurigakan. Dia juga memastikan, setelah dicek tim BKSDA Aceh, tidak ditemukan pada tubuh bayi gajah itu tanda-tanda kekerasan fisik.
Kemudian, untuk menghindari kemungkinan adanya penyebaran penyakit sebab mengingat posisi bangkai bayi gajah berada di alur sungai, pihaknya langsung menguburkan gajah tersebut di sekitar lokasi penemuan.
“Kematian bayi gajah ini alamiah,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seekor gajah Sumatera ditemukan mati di wilayah hutan Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara. Seusai dilakukan nekropsi (bedah bangkai), satwa liar dilindungi ini disebut mati karena diduga tertusuk gading gajah lainnya. Usia gajah jantan itu diperkirakan 10 sampai 12 tahun.
Pada bagian tubuh gajah di sekitar dada, perut, mata, dan pangkal paha, ditemukan bekas luka tusukan gading.
“Jadi dugaan penyebab kematian gajah ini akibat perkelahian sesama gajah liar,” kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto.