MASAKINI.CO – Anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Nora Idah Nita menyarankan PT PEMA perlu membangun unit usaha yang produktif untuk meningkatkan Pendapatan Asli Aceh (PAA). Hal ini disampaikan pada rapat Badan Anggaran DPRA dengan PT. PEMA, Selasa (9/8/2022) di gedung DPRA, Banda Aceh.
Nora beranggapan bahwa banyak unit bisnis yang belum coba dikembangkan potensi usahanya oleh PT PEMA. Untuk saat ini PT PEMA telah memiliki 17 unit usaha namun belum ada unit usaha yang bergerak di sektor produksi.
“Saya melihat banyak komoditi yang belum digeluti oleh PT. PEMA. Contoh, Aceh itu sawitnya banyak. Tapi saya belum melihat usaha PEMA di bidang pengolahan kelapa sawit, contohnya pabrik kelapa sawit (PKS),” katanya.
Mengenai unit usaha yang berpotensi untuk digarap oleh PT. PEMA, Nora menyarankan juga agar PEMA dapat mencoba industri hilirisasi sawit dengan memproduksi minyak goreng.
“Di Aceh PKS nya banyak, namun satu pabrik minyak sawit saja belum terbangun di Aceh. Ini merupakan PR bagi PEMA menurut saya. Di dapil saya saja di Aceh Tamiang itu ada 17 PKS. Tapi minyak goreng saja kebutuhannya kita masih pasok dari Sumatera Utara. Ini yang harus dievaluasi menurut saya,” ungkap anggota DPRA asal Aceh Tamiang itu.
Gaet Investor
Mengenai pendanaan PT PEMA yang dialokasikan dananya oleh Pemerintah Aceh, sebagai salah satu badan usaha milik Aceh yang bergerak di bidang bisnis, Nora berharap ke depan PEMA bisa lebih mandiri. Salah satunya dengan mengajak investor dari luar untuk bisa bekerja sama.
“Ke depan saya berharap agar PT PEMA bisa bekerja sama menggaet investor agar bisa menyumbang dividen yang besar untuk pendapatan asli Aceh. Bukan hanya meminta pinjaman dari Pemerintah Aceh saja. Kita harapkan ke depan PEMA dapat lebih mandiri lagi dalam berbisnis,” pungkasnya.