Jelang Puncak Haji, Ini Persiapan PPIH untuk Layani Jemaah

Ilustrasi pelaksanaan ibadah haji di tanah suci Mekkah. (sumber foto: internet)

Bagikan

Jelang Puncak Haji, Ini Persiapan PPIH untuk Layani Jemaah

Ilustrasi pelaksanaan ibadah haji di tanah suci Mekkah. (sumber foto: internet)

MASAKINI.CO – Puluhan ribu jemaah haji Indonesia terus berdatangan ke Kota Makkah Al-Mukarramah, dari Madinah dan Jeddah. Hingga saat ini, sudah ada 370 kelompok terbang dengan total 140.669 jemaah haji yang telah tiba di Makkah.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M, Subhan Cholid, mengatakan bahwa pihaknya saat ini fokus melakukan persiapan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

“Kami membentuk struktur yang disebut Satop (Satuan Operasional) Armina. Terdapat tiga Satuan Tugas (Satgas) yang akan dibentuk, yaitu Satgas Arafah untuk Daker Bandara, Satgas Muzdalifah untuk Daker Makkah, dan Satgas Mina untuk Daker Madinah,” katanya, Rabu (14/6/2023).

Setiap Satgas akan memiliki 11 tim adhoc yang bertugas memberikan layanan kepada jemaah selama berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Tim adhoc tersebut terdiri dari petugas pelindungan jemaah, tim penanganan krisis dan pertolongan pertama pada jemaah, petugas kesehatan, petugas layanan lansia, dan tim bimbingan ibadah.

Selain itu, sejumlah personil akan ditempatkan di 70 maktab yang ditempati oleh jemaah haji Indonesia. Mereka bertugas mengawasi layanan akomodasi jemaah dan layanan katering.

“Layanan katering akan disediakan sebanyak 16 kali makan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Kita akan menyiapkan tim untuk melakukan pengawasan,” ungkap Subhan.

Khusus di Mina, tim adhoc akan ditempatkan di 11 titik area tenda jemaah. Selain itu, tim Jamarat akan disiapkan di 10 titik, dengan lima titik pada rute jamarat bagian atas dan lima titik pada rute jamarat bagian bawah.

“Kita siapkan jalur pengamanan di atas dan bawah. Sebab, rute pergerakan jemaah haji Indonesia dari tenda Mina ke Jamarat yang disiapkan Saudi, bisa melalui jalur atas dan ada potensi juga jemaah melalui jalur bawah. Sehingga di atas lima titik dan bawah lima titik untuk pengamanan,” jelasnya.

“Dari Jamarat menuju tenda di Mina, disiapkan delapan pos petugas. Di setiap pos ditempatkan sejumlah personil untuk mengawal jemaah selama dalam perjalanan menuju dan pulang dari Jamarat,” lanjutnya.

Subhan menambahkan, petugas layanan lansia akan ditempatkan di setiap titik. Mereka akan dibekali dengan dengan sejumlah perangkat, termasuk kursi roda dan lainnya. “Insya Allah kita akan siapkan lebih 100 kursi roda untuk layanan Armina, utamanya pada fase Mina. Pihak Masyarik juga menginformasikan bahwa mereka akan menyiapkan 15 mobil golf di Mina untuk layanan lansia,” terangnya.

Selama di Mina nanti, Subhan mengimbau kepada jemaah lansia untuk tetap berada di tenda. Proses lempar jumrahnya bisa diwakilkan kepada jemaah lainnya dan itu sah. Sebab, untuk sampai ke jamarat, harus jalan kaki dan itu butuh energi luar biasa. Jarak terdekat antara tenda ke jamarat sekitar 3 km, kalau pergi pulang berarti 6 km. Sementara jarak terjauh mencapai 7 km, kalau pergi pulang berarti 14 km.

“Ini tentu bagi jemaah lansia sangat berat. Karenanya bisa diwakilkan karena secara Syar’i memang diizinkan untuk diwakilkan. Jemaah lansia tetap berada di tenda untuk berdoa dan berzikir, sementara lontar jumrahnya diwakilkan,” pungkas Subhan.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist