Banyak Makanan Terbuang, Mendagri Minta Pemda Kampanye Setop Boros Pangan

Ilustrasi | makanan dari pangan lokal. (foto: masakini.co/Ahlul Fikar)

Bagikan

Banyak Makanan Terbuang, Mendagri Minta Pemda Kampanye Setop Boros Pangan

Ilustrasi | makanan dari pangan lokal. (foto: masakini.co/Ahlul Fikar)

MASAKINI.CO – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk membantu mengampanyekan gerakan setop boros pangan. Panyebabnya, selama ini banyak makanan yang terbuang di Indonesia akibat konsumsi makanan yang berlebihan.

“Kita harus bekerja bergerak bersama untuk menyampaikan kepada publik supaya makan dan membeli secukupnya,” ujar Tito, Selasa (12/9/2023).

Tito menyebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga komoditas beras diketahui tengah mengalami kenaikan. Oleh karena itu, ungkapnya, upaya mengampanyekan gerakan setop boros pangan menjadi hal yang penting untuk membantu pengendalian harga.

Tito mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah dalam mengantisipasi naiknya harga komoditas beras.

“Untuk beras, ini menjadi atensi kami karena bisa terjadi, dan ini hampir sama dengan data BPS tadi, terjadi defisit. Importasi menjadi sangat penting dan kesiapan cadangan stoknya juga menjadi sangat penting sekali,” ujarnya.

Tito menambahkan bahwa Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah melakukan intervensi dengan menyalurkan bantuan sosial beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat.

Berkaitan dengan upaya itu, dia mendorong agar Bapanas dapat bekerja sama dengan pemda. Dengan demikian, bantuan tersebut terdistribusi secara tepat sasaran.

Di samping itu, Tito  mendorong daerah agar ikut serta dalam penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat. Pemda dapat mengoptimalkan upaya itu melalui instrumen anggaran yang terdapat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Tolong di daerah juga bisa meng-cover dalam bentuk gerakan bansos yang sama dengan menggunakan instrumen APBD yang ada, baik dari bansos reguler, dari bansos yang dikelola oleh dinsos, maupun dari Belanja Tidak Terduga (BTT),” ucap Tito.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist