MASAKINI.CO – Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 dengan tema “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia” resmi dibuka di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu (4/11/2023) malam.
Perhelatan yang digelar empat tahun sekali itu dibuka Menko Deputi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi dan sejumlah pejabat Aceh lainnya.
Amatan masakini.co, puluhan ribu pengunjung padati arena PKA sejak pukul 19.00 WIB. Seluruh tamu undangan menghadiri malam pembukaan PKA menggunakan beragam baju adat Aceh.
Dari panggung utama pengunjung dimanjakan penampilan Rapa’i Pasee serta penyambutan “Saleum Keu Jamee” dan penampilan Marching Band Gita Handayani.
Pengunjung juga terpesona dengan penampilan tari kolosal sekitar 700 penari Aceh dari berbagai usia yang berhasil memukau pengunjung.
Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki menyampaikan perheletan PKA ini dapat menjadikan momentum mengabadikan jejak sejarah guna menghidupkan persatuan Aceh.
Menurutnya, PKA merupakan panggung yang menampilkan dinamika perpolitikan, sosial, budaya, dan Pemerintahan Aceh yang terekam sejak pelaksanaan perdana tahun 1958.
“PKA ini buah pikiran orang-orang tua kita yang memberikan tauladan dan merajut, serta menjaga perdamaian melalui pelestarian kemajuan kebudayaan khususnya peradaban Islam di Bumi Serambi Mekkah,” kata Marzuki.
Seiring perjalanan PKA 65 tahun, kata dia, tagline dan tema yang dipilih telah melalui serangkai pertimbangan. Sehingga mempertimbangkan isu terkini secara global yang tentunya sejalan dengan pembangunan daerah.
“PKA ini digelar sejak 4-12 November 2023 yang ikuti 23 kabupaten kota di Aceh serta ada 4.829 seniman dan budaya serta 72 pengrajin maupun pedagang produk tradisional Aceh,” sebutnya.
“Harapan kita PKA ke-8 dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Aceh karena selain keindahan alam budaya Aceh pun tak kalah untuk dinikmati, dikaji dan diapresiasi,” harapnya.
