MASAKINI.CO – Sejumlah mahasiswa FISIP Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan aksi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPR Aceh), Jumat (8/3/2024).
Aksi tersebut dilakukan terkait pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) yang tak kunjung ditandatangani.
Koordinator aksi, Hafidh Naufal mengatakan pihaknya meminta DPR Aceh untuk melakukan pembahasan dan koreksi APBA dengan Pj Gubernur Aceh sesuai administrasi secara menyeluruh.
“Supaya menunjang kesejahteraan sektor ekonomi, politik, hukum, budaya dan kesehatan yang jika tidak disahkan maka akan memberi dampak negatif,” katanya.
Ia memberi contoh dalam bidang kesehatan, apabila tidak terus disahkan maka dikhawatirkan baka mengalami pengurangan sumber daya, termasuk obat-obatan dan peralatan medis.
“Maka kerugian ini akan sangat berpengaruh terhadap masyarakat Aceh ke depan,” ucapnya.
Selain itu, juga berimbas terhadap infrastruktur, seperti banyaknya proyek pembangunan yang mangkrak serta transportasi yang tidak jalan.
“Hari ini yang kita lihat adalah tidak beroperasinya bus Trans Kutaradja dikarenakan tidak jelas APBA 2024,” sebutnya.
Terakhir, akibat digantungnya pengesahan APBA juga berimbas terhadap ketidakstabilan di sektor pendidikan. “Bisa saja ini menyebabkan akses peluang belajar tertutup,” imbuhnya.
