Enam Kebiasaan Mengganggu Kesehatan Mental

Ilustrasi wanita kaget | gratispik/freepik

Bagikan

Enam Kebiasaan Mengganggu Kesehatan Mental

Ilustrasi wanita kaget | gratispik/freepik

MASAKINI.CO – Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menemukan ada 20 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang rentan mengalami gangguan kesehatan mental, sehingga didapatkan prevalensi orang dengan gangguan jiwa sekitar 1 dari 5 orang.

Menurut WHO, kesehatan mental adalah kesejahteraan sesorang dalam mengelola stress. Kemampuan beradaptasi dengan baik, bekerja dengan produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya.

Ada enam kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan mental bagi anak, remaja, hingga dewasa, antara lain sebagai berikut:

Pesimis, alih-alih melihat sisi positif, orang pesimis cenderung fokus pada aspek negatif dalam suatu situasi, mereka akan terus memikirkan kesalahannya dan meyakini bahwa mereka tidak akan pernah berhasil di masa depan. Hal ini dapat menyebabkan penarikan diri dari interaksi sosial hingga menyebabkan depresi.

Perfeksionis, di balik sisi positifnya, perfeksionis berlebih juga dapat berdampak buruk bagi Kesehatan mental, lho. Keinginan seseorang untuk melakukan suatu hal dengan sempurna dapat meningkatkan kecemasan dan perasaan tertekan untuk mencapai standar yang tinggi.

Demi mengejar kesempurnaan, perfeksionisme sering mengabaikan kebutuhan diri sendiri dan berakibat kelelahan fisik dan mental, hingga burnout.

Obsesif, sifat ini seringkali diiringi dengan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan. Hal ini jelas dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kehilangan fokus. Penting untuk diingat tidak semua orang yang mengalami obsesi akan mengalami masalah kesehatan mental.

Namun dalam beberapa kasus, obsesi dapat memicu perilaku kompulsif (tindakan berulang yang dilakukan untuk meredakan kecemasan), seperti seseorang yang terobsesi dengan kebersihan mungkin akan mencuci tangan berulang kali secara berlebihan.

Memendam amarah memang terlihat seperti cara yang mudah untuk menyelesaikan konflik. Namun, ketikan kita memendam amarah tubuh akan melepaskan hormon stress seperti adrenalin dan kortisol, hormon ini dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan ketegangan otot.

Jika hal ini terjadi dalam jangka panjang akan berujung pada masalah fesehatan fisik dan mental.

Bergadang, dapat menggangu keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon serotonin dan dopamine yang mengatur suasana hati sehingga menyebabkan masalah emosional, seperti mudah marah, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, hingga melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Kurang aktivitas, seringkali dikaitkan dengan kesehatan fisik, namun kurang beraktivitas juga dapat berdampak buruk bagi Kesehatan mental.

Ketika bergerak atau berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon kebahagiaan sehingga suasana hati menjadi relaks.

Kurang aktivitas fisik juga dapat membuat kita kesulitan tidur nyenyak. Hal ini dikarenakan perasaan lelah yang timbul usai berolahraga akan memudahkan kita untuk tertidur.

Penulis: Siti Jihan Fadhila, mahasiswi Fakultas Keperawatan, Universitas Syiah Kuala (USK).

 

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist