MASAKINI.CO – “Jika langit jatuh ke laut, dan bintang-bintang memudar di sekelilingku…”
Kalimat itu terkenal di Paris. Lirik L’hymne à l’amour, lagu Prancis tentang berkobarnya cinta.
Malam Pembukaan Olimpiade Paris 2024, langit diguyur badai dengan awan hujan. Sungai Seine menggantikan laut, dan segala kemungkinan bintang dibayangi oleh gemerlap Menara Eiffel.
Namun penghormatan abadi Edith Piaf atas cinta yang hilang tetap terdengar sama pedihnya dengan yang pertama kali terdengar lebih dari setengah abad yang lalu.
Berdiri di balkon Menara Eiffel, dengan cincin Olimpiade terpasang di sisi besinya, penyanyi terkenal dunia Celine Dion menghibur lebih dari 300 ribu penonton, termasuk sekitar 6.800 atlet, dalam kembalinya rasa sakitnya yang emosional.
Penampilannya yang bertenaga menandai pertama kalinya Dion bernyanyi live sejak ia didiagnosis menderita sindroma kaku pada tahun 2022.
Penyakit saraf langka ini menyebabkan kejang otot dan kekakuan pada batang tubuh dan anggota badan. Yang paling parah bagi Dion, penyakit ini juga membuat penyanyi asal Kanada itu sulit mengontrol pita suaranya.
“Tujuh puluh lima tahun sebelum penampilan Dion di Paris 2024, penyanyi legendaris lainnya, Piaf, membawakan lagu kultus untuk pertama kalinya, dengan emosi yang sama dalam suaranya,” mengutip naskah Lena Smirnova untuk aplikasi Olympics, Sabtu (27/7/2024).
Ikon Prancis ini menggubah lirik “L’hymne à l’amour” di sebuah rumah yang ia tinggali bersama petinju profesional Prancis-Aljazair dan juara dunia kelas menengah Marcel Cerdan sebagai penghormatan atas cinta mereka.
Penyanyi dan atlet ini bertemu di New York pada tahun 1948 selama tur Piaf di Amerika Serikat. Cinta pada pandangan pertama dengan cepat menjadi urusan yang penuh badai.
Kisah cinta itu berakhir dengan menyedihkan pada 28 Oktober 1949 ketika pesawat Cerdan jatuh di tengah Atlantik. Petinju berusia 33 tahun itu sedang dalam perjalanan ke Amerika Utara untuk menemui Piaf atas permintaannya.
Kecelakaan fatal yang dialami kekasihnya membuat Piaf terpuruk dalam kesedihan dan rasa bersalah, yang ia coba redam dengan morfin dan alkohol. Dia tidak pernah pulih dan meninggal beberapa hari sebelum peringatan 14 tahun kematian Cerdan, pada tahun 1963.
Tiga perempat abad kemudian, lima kilometer dari rumah tempat Piaf menulis lirik lagu cintanya yang bersifat profetik dan tragis, lagu-lagu tersebut terdengar dari balkon Menara Eiffel sebagai penghormatan abadi terhadap Kota Cinta dan semangat hidup.
Dan saat nada terakhir lagu tersebut mengakhiri Upacara Pembukaan Paris 2024 , tepian Sungai Seine yang menjadi saksi banyak kisah cinta di kehidupan nyata bersorak sorai.